Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tahapan Mencetak Kain Batik dengan Motif Sesuai Keinginan

Ada tujuh tahap yang harus disiapkan pelanggan ketika hendak mencetak kain batik dengan motif yang diinginkan.

5 Oktober 2024 | 10.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober. Tema Hari Batik Nasional 2024 "Bangga Berbatik" telah ditentukan untuk mendukung para pengrajin dan pengusaha produk batik, dengan memotivasi masyarakat Indonesia untuk menggunakan dan mempopulerkan batik di dalam setiap aktivitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Semangat ini juga telah dijalankan oleh J99 Corp. “Sebagai warisan budaya Indonesia yang sudah diakui dunia, batik wajib kita lestarikan bersama, dan kami melakukannya dengan cara menyediakan layanan produksi kain maupun pakaian batik printing di Juragan 99 Garment," kata CEO J99 Corp Ganesya Widya dalam keterangan pers yang diterima Tempo 4 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ganesya mengajak masyarakat untuk membuat kain print batik sesuai dengan keinginannya sendiri. Ia mengatakan ada pilihan beragam motif batik tradisional maupun batik-batik kreasi modern yang bisa diulik masyarakat. "Apa pun motif batiknya, teknik dan proses produksi batik pesanan masyarakat dilakukan dengan serius," katanya.

Ia mengatakan secara umum ada tujuh tahapan yang perlu dijalani seseorang ketika hendak membuat kain batik dengan motif preferensi mereka sendiri. Pertama adalah pembuatan desain atau rancangan pola motif batik. Pada tahap ini konsumen akan diajak untuk merancang desain dan rancangan pola motifnya. Lalu ada pemilihan bahan kain. Kemudian ada tahap pengepasan atau fitting desain pada pola, lalu ada tahap encetakan motif batik pada pola. Selanjutnya ada tahapan pencetakan motif batik dari pola ke kain atau bahan yang diinginkan. Kemudian ada proses jahit (serta pembuatan sample produk), terakhir adalah proses finalisasi dan pengemasan.

Ganesya mengatakan ia memiliki dua buah mesin untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Setiap harinya, kedua mesin tersebut mampu memproduksi 400 buah pakaian. Tim designer pun siap merancang motif batik sesuai selera pelanggan. "Hal ini merupakan solusi kami untuk menjawab kebutuhan terhadap motif batik yang modern, motif yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan tertentu," kata Ganesya. 

General Manager Juragan 99 Garment, Hariadi Waskita, mengatakan demi menjaga kualitas, seluruh proses dan tahapan pembuatan batik di timnya melalui pengawasan yang ketat. "Apalagi batik yang kami produksi merupakan batik custom, artinya setiap produk yang dihasilkan adalah produk yang unik, sesuai keinginan dan kebutuhan pelanggan,” katanya. 

Hariadi juga menambahkan mengenai jenis kain yang selama ini menjadi favorit masyarakat dan bisa dibilang akan menghasilkan printing batik yang sangat bagus. ”Kain shantung yang termasuk jenis tenun sutra, memiliki serat tak beraturan yang unik dan justru membentuk tekstur istimewa. Motif batik yang dicetak di kain shantung, biasanya terlihat lebih mewah dan menonjol, sehingga banyak disukai pelanggan,” katanya.

Sejak diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda, batik kian populer dan kerap digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari acara resmi kenegaraan, korporasi, hingga aktivitas casual sehari-hari. Bahkan pengaplikasiannya pun tak hanya terbatas pada pakaian saja, melainkan sudah menjadi tas, aksesoris, dan barang-barang penunjang aktivitas lainnya.

Sejak tahun 2009 Hari Batik Nasional dicanangkan, pelaku industri batik pun semakin bergeliat dan menghasilkan aneka kreasi batik. "Harapannya, Juragan 99 Garment bisa mendorong semakin banyak orang Indonesia untuk semakin bangga berbatik,” kata Ganesya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus