Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kebaya Nasional yang diperingati setiap tanggal 24 Juli menjadi bukti bahwa kebaya tetap eksis digunakan di Indonesia, meskipun telah ada sejak zaman dahulu. Kebaya menjadi identitas di beberapa daerah di Indonesia, bahkan saat ini tengah menjadi sorotan di mata dunia.
Terbaru, pada Ahad 6 Agustus 2023 lalu digelar acara khusus Istana Berkebaya, yang merupakan parade busana para tokoh hingga artis mengenakan baju kebaya berkumpul di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Selain banyak selebritas, para menteri juga tampil elegan mengenakan busana nasional tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari bamai.uma.ac.id, kebaya merupakan jenis busana yang dipakai oleh kalangan wanita Jawa, khususnya di lingkungan budaya Yogyakarta dan Surakarta, Jawa Tengah. Pemakaian kebaya biasanya disertai dengan kemben dan kain tapih pinjung, serta menggunakan stagen. Baju kebaya dikenakan oleh kalangan wanita bangsawan maupun kalangan rakyat biasa baik sebagai busana sehari-hari maupun pakaian upacara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada busana upacara seperti yang dipakai oleh seorang garwo dalem misalnya, baju kebaya menggunakan peniti renteng yang dipadukan dengan kain sinjang atau jarik corak batik. Wanita yang memakai pakaian tersebut juga akan dirias bagian kepala rambutnya dengan digelung atau disanggul dan dilengkapi dengan perhiasan. Beberapa perhiasan yang dipakai seperti subang, cincin, kalung dan gelang serta kipas sebagai aksesoris pelengkap.
Selain itu, kebaya yang digunakan untuk busana sehari-hari wanita di Jawa cukup memakai kemben yang dipadukan dengan stagen dan kain jarik. Kemben dipakai untuk menutupi payudara, ketiak dan punggung, sebab kain kemben ini cukup lebar dan panjang. Sedangkan stagen akan dililitkan pada bagian perut untuk mengikat tapihan pinjung agar kuat dan tidak mudah lepas.
Muasal Kebaya
Pada tahun sebelum 1600 Masehi, kebaya hanya digunakan oleh golongan keluarga pemerintahan di Pulau Jawa. Sepanjang zaman penjajahan Belanda di Pulau Jawa, para wanita Eropa mulai mengenakan kebaya sebagai pakaian resmi atau formal. Lama kelamaan, pakaian tradisional ini banyak dikenakan oleh para wanita Malaysia dan Indonesia. Kebaya dibuat dari kain kasa yang dipadukan dengan kain sarung, batik atau pakaian tradisional lain seperti songket dengan motif warna-warni.
Dalam sejarahnya, kebaya dipercayai berasal dari negara Arab. Orang Arab membawa baju kebaya atau yang dalam bahasa Arab yakni abaya ke wilayah Nusantara sejak ratusan tahun yang lalu. Kemudian, kebaya mulai dikenal luas hingga ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.
Selain kebaya, dahulu terdapat pakaian yang mirip bernama ‘kebaya nyonya’. Kebaya nyonya ini dibuat pertama kali pertama oleh masyarakat Peranakan, yakni golongan Baba dan Nyonya dari Malaka. Mereka membuatnya menggunakan kain sarung batik dan dipadukan dengan kaus kaki cantik bermotif manik-manik. Dalam sejarahnya, para wanita peranakan Cina memakai kebaya nyonya sebagai pakaian harian sejak tahun 1930 an. Dalam perkembangannya, kini kebaya nyonya bukan hanya digunakan oleh para wanita Asia saja, melainkan telah dikenal di seluruh dunia.
Jenis kebaya di Indonesia
Dalam perkembangannya, Indonesia sebagai salah satu negara yang eksis menggunakan kebaya memiliki beberapa gaya kebaya yang paling sering digunakan oleh para wanita. Gaya kebaya di Indonesia dibagi menjadi 4 yakni sebagai berikut.
1. Kebaya gaya adati
Dahulunya, kebaya dengan jenis ini biasanya dipakai oleh perempuan di lingkungan kerajaan.
2. Kebaya gaya daerah atau etnik khas Nusantara
Kebaya dengan jenis ini terdiri dari beberapa kebaya daerah di Indonesia. Motif paling terkenal berasal dari Jawa dan Kalimantan yang memiliki corak khas.
3. Kebaya gaya Nasional
Kebaya dengan gaya ini biasanya sering dipakai untuk acara resmi dengan model klasik dan formal. Kebaya jenis ini ramai dikenakan oleh para tokoh pejabat pemerintah ketika menghadiri acara nasional.
4. Kebaya gaya temporer
Kebaya dengan gaya ini mengalami perkembangan dan modernisasi. Terdapat beberapa gaya kebaya temporer di daerah seluruh Indonesia, di antaranya yakni kebaya Kutubaru dari Jawa, kebaya Bali, kebaya Betawi, kebaya Landung dari Sumatera dan kebaya Sunda yang berasal dari Jawa Barat.