Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Ini Beda Soto Lamongan di Jakarta dan Surabaya, Enak Mana?

Ada beberapa perbedaan cukup banyak antara Soto Lamongan yang dijual di Jakarta dan Surabaya. Apa saja?

7 April 2018 | 06.35 WIB

Semangkuk soto koya Lamongan di depot Cak Har, Surabaya. Tempo/Francisca Christy Rosana
Perbesar
Semangkuk soto koya Lamongan di depot Cak Har, Surabaya. Tempo/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Surabaya - Soto Lamongan tak cuma bisa ditemui di Jawa Timur. Di berbagai kota, seperti Jakarta, penganan Nusantara berkuah kuning itu dijual di berbagai tempat. Apalagi di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun ternyata, soto lampngan mengalami penyesuaian saat "merantau" ke kota besar, katakanlah Jakarta. Di ibu kota Anda akan terbiasa menyaksikan rupa soto berisi sayuran, soun, daging ayam, dan telur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Telur yang disajikan ialah telur rebus yang telah dikuliti, lalu dibelah menjadi dua bagian. Adanya tambahan telur membuat isi soto makin padat. Kadang-kadang, kuning telur yang melebur bersama kuah juga membuat rasanya lebih creamy.

Sedangkan di Surabaya, telur rebus tak langsung disajikan dalam mangkuk soto. Salah satu perwakilan pramusaji Depot Soto Lamongan Cak Har, Jumali, yang ditemui di Jalan Ir Soekarno, Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 6 April 2018, mengatakan telur hanya disajikan sebagai menu tambahan.

Perbedaan kentara lainnya terlihat dari kuahnya. Kuah soto Lamongan di Surabaya tampak lebih kental dari yang umum dijual di Jakarta. "Di Surabaya, kuahnya pakai kemiri yang banyak," kata Jumali.

Sedangkan di Jakarta, umumnya kuah soto Lamongan terlihat lebih bening. Warna kuning dari bumbu kunyit juga tak semedok alias atau sepekat yang ditemui di Surabaya.

Perbedaan selanjutnya tampak pada soun. Bila soto Lamongan di Jakarta memakai soun biasa, di Surabaya, makanan wajib yang hampir selalu bisa ditemukan di pelosok Nusantara itu disajikan menggunakan soun biru. Diameternya lebih lebar dengan ukuran yang tentu lebih besar.

Selanjutnya, kebiasaan makan juga turut menjadi poin pembeda. Di Jakarta, Anda akan menyantap soto Lamongan ditemani kerupuk putih. Lain halnya dengan di Surabaya. Kota pahlawan ini bakal menawari Anda peyek sebagai alternatif pendamping makanan yang bakal menciptakan sensasi kriuk.

Enak mana? Sama-sama enak!

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus