Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapur barus atau kamper adalah salah satu pengharum ruangan yang mampu menghilang berbagai macam bau tidak sedap. Bahkan aromanya bisa mengusir berbagai hama seperti tikus dan kecoa.
Biasanya kapur barus ini diletakkan di kamar mandi, laci, atau lemari. Namun banyak pula orang yang khawatir dengan zat kimia yang terkandung dalam kapur barus. Apalagi jika diletakkan di lemari pakaian bayi.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kapur barus tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan aman digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Pada awalnya, kapur barus terbuat dari potongan batang pohon Cinnamomum Camphora yang banyak tumbuh di kawasan Barus, Sumatera Barat. Namun seiring berkembangnya jaman, pohon Kamfer ini semakin langka ditemukan.
Kemudian, kapur barus ini m dibuat secara sintetis dari minyak terpentin dan dicampur dengan zat kimia sehingga ini yang memberi dampak negatif jika kapur barus digunakan dalam jumlah yang berlebihan.
Menurut Children’s Health Queensland Hospital and Health Service, ada sejumlah bahaya kapur barus sehingga tidak disarankan untuk menjadi pengharum di lemari bayi, di antaranya:
Pertama, kapur barus bisa terserap oleh kulit. Bagi bayi yang berusia kurang dari enam pekan seharusnya tidak mengenakan pakaian bayi atau tidur di atas sprei yang disimpan dengan kapur barus. Karena kapur barus ini bisa diserap dengan mudah melalui kulit apalagi oleh bayi yang baru lahir.
Kedua, bayi belum memiliki metabolisme. Bayi yang berusia kurang dari enam minggu memiliki kulit yang sangat sensitif dengan kamper karena tubuhnya belum memiliki metabolisme untuk menangkalnya. Sehingga bayi bisa mengalami keracunan parah jika kulitnya tersentuh pakaian bayi dan sprei yang disimpan dengan kapur barus.
Ketiga, bayi memerlukan waktu lama untuk sembuh. Jika kulit bayi sudh terpapar oleh kapur barus dan terserap oleh kulit, maka bayi bisa mengalami sakit dan membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
Keempat, aroma kapur barus masih melekat meski telah dicuci. bau kapur barus yang begitu menyengat sangat tidak baik bagi pernapasan bayi. Meskipun pakaian bayi sudah dicuci dengan deterjen, namun aromanya masih akan tetap melekat.
Itulah bahaya menggunakan kapur barus di lemari bayi yang perlu bunda-bunda perhatikan.
FANI RAMADHANI
Pilihan Editor: Inilah 5 Fakta Menarik tentang Kapur Barus
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini