Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belimbing wuluh merupakan buah yang baik dikonsumsi bagi para penderita batuk, diabetes, gondongan, rematik, dan hipertensi. Buah berbentuk bintang ini memiliki rasa manis dan asam dengan warna hijau ketika mentah lalu berubah menjadi warna kuning setelah matang. Buah belimbing yang ukurannya lebih kecil rasanya cenderung asam, sedangkan buah yang lebih besar ukurannya rasanya lebih manis. Buah ini paling banyak terdapat di daerah tropis, seperti India, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari www.healthline.com buah belimbing wuluh nyatanya kaya akan nutrisi terutama serat dan vitamin C. Satu buah belimbing ukuran sedang dengan berat 91 gram mengandung 3 gram serat, 1 gram protein, 52 persen vitamin C dari RDI, 4 persen vitamin B5 dari RDI, 3 persen folat dari RDI, 6 persen tembaga dari RDI, 3 persen kalium dari RDI, dan 2 persen magnesium dari RDI. Dengan porsi ini, buah belimbing memiliki 28 kalori dan 6 gram karbohidrat yang membuatnya menjadi sangat bergizi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belimbing wuluh juga mengandung zat lainnya seperti quercetin, asam galat, dan epikatekin yang merupakan sumber senyawa tanaman yang sehat. Antioksidan yang dimiliki senyawa ini kuat dan mempunyai beragam manfaat bagi kesehatan. Namun belimbing juga dapat memberikan efek buruk bagi sebagian orang, dikarenakan tingginya kandungan oksalat di dalamnya.
Maka sebaiknya penderita ganguan ginjal menghindari mengonsumsi buah belimbing wuluh ataupun jusnya. Sebab belimbing dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, dan keracunan belimbing menyebabkan masalah neurologis seperti kebingungan, kejang, bahkan kematian.
Akan tetapi, belimbing wuluh tetap memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Dilansir dari www.webmd.com berikut manfaat buah belimbing untuk kesehatan ialah:
1. Anti kanker, sebuah penelitian menjanjikan bahwa serat dalam belimbing bisa mengurangi tingkat toksisitas dalam tubuh, sehingga dapat menjadi pencegah dan menurunkan risiko terkena kanker.
2. Anti inflamasi yang baik dari kadar antioksidan yang tinggi membantu meringkan gejala psoriasis dan dermatitis.
3. Penurun berat badan dan meningkatkan metabolisme dengan serat yang tinggi dalam belimbing dan kalorinya yang rendah di setiap porsinya.
4. Meningkatkan kekebalan dengan vitamin C di dalamnya yang mendorong tubuh untuk menghasilkan tingkat sel darah putih yang tepat bagi sistem kekebalan yang kuat.
5. Meningkatkan kesehatan pernapasan karna potensi anti inflamasinya yang membantu meredakan sakit tenggorokan, dan jusnya dapat menghilangkan lendir serta dahak.
6. Meningkatkan pencernaan dengan serat dalam belimbing yang dapat merangsang pergerakan tinja melalui saluran pencernaan, meredakan gejala sembelit, kembung, kram, dan diare.
7. Meningkatkan kesehatan jantung, jumlah natrium dan kalium yang tinggi bila dikonsumsi menjadi elektrolit dalam tubuh yang membantu menjaga tekanan darah, dan memastikan teraturnya detak jantung serta aliran darah yang sehat. Kalsium dalam buah belimbing juga dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung atau stroke karena dapat meredakan ketegangan pada pembuluh darah dan arteri.
PUSPITA AMANDA SARI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.