Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakit perut adalah masalah kesehatan yang umum dialami banyak orang. Sistem pencernaan adalah rumah bagi usus besar dan kecil, ada pula pankreas, liver, dan kandung empedu, jadi begitu banyak organ yang berada di area perut yang bisa menjadi pemicu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jadi, tak heran bila sakit perut termasuk masalah umum bagi setiap orang. Lalu, apa penyebab sakit perut setelah makan? Penyebabnya termasuk kembung, kekenyangan, atau sembelit. Rasa tidak nyaman juga bisa disebabkan makanan yang disantap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Apa yang kita makan bisa menjadi salah satu hal yang paling berperan pada apa yang kita rasakan di perut karena di sanalah makanan dicerna," ujar Dr. Uma Naidoo, direktu psikiatri nutrisi dan gaya hidup di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Amerika Serikat dan penulis Calm Your Mind with Food.
Sebagian orang juga mengalami masalah terkait sensitif pada makanan, intoleransi, dan alergi. Contohnya intoleransi laktosa, kondisi kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk mencerna gula yang ada pada susu dan produk-produknya atau laktase. Sementara alergi bisa disebabkan makanan atau zat seperti gluten, kacang-kacangan, dan tiram.
Asam lambung, makan berlebihan, makan terlalu cepat juga bisa menyebabkan sakit perut. Makan daging mentah atau makanan yang terkontaminasi juga bisa memicu masalah di perut.
Bagaimana mengetahui kalau sakit perut tersebut adalah masalah serius?
"Jika sakit perut, ada baiknya mengindentifikasi makanan atau situasi tertentu yang memicu gejala," saran pakar diet dan konsultan nutrisi Jen Messer kepada USA Today.
Jika penyebabnya kembung, tentu tak terlalu mengkhawatirkan. Kondisi sudah masuk kategori serius bila terkait aneurisma, radang usus buntu, kista, kehamilan ektopik, serangan jantung, infeksi ginjal atau batu ginjal, abses di liver, pankreatitis, pneumonia, usus sobek, infeksi saluran kencing, dan cedera lain. Masalah serius bisa diketahui jika sakit perut sangat menyiksa, tiba-tiba, semakin parah, terkait kecelakaan, atau tak pernah merasakan sebelumnya.
"Jika mengalami sakit perut yang persisten atau parah, atau gejala disertai demam, muntah, atau perubahan kebiasaan buang air, penting untuk memeriksakan ke tenaga medis," imbau Messer.