Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah-salah menggunakan kartu kredit bisa jadi bumerang keuangan pemakainya. Perlu bijak saat memakainya. Sebab tujuan awalnya memang memudahkan pengguna mulai dari keperluan belanja sehari-hari, hiburan, traveling hingga kesehatan dan manfaat lainnya. Belum lagi keutamaan penggunaan yang praktis, bonus dan reward.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun jangan terlena, walau tinggal gesek dan banyak fasilitas yang ditawarkan, kartu kredit layaknya pisau bermata dua. Bisa-bisa kredit macet dan diblacklist Bank Indonesia dan risiko lainnya. Bisa saja tanpa disadari, sudah terlalu banyak mengeluarkan uang, sehingga tidak sebanding dengan kondisi finansial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ujung-ujungnya harus menanggung utang yang sudah membludak. Konsekuensi, tak bisa lepas dari kewajiban mencicil tagihan kartu kredit setiap bulan, termasuk bunganya. Bahkan telat sedikit membayar, akan dihantui biaya denda. Apalagi tunggakan terlalu lama hingga macet, siap-siap aksi debt collector siap menagih tunggakan.
Untuk menghindari risiko tersebut, baiknya bijak dalam penggunaan kartu kredit agar manfaatnya dapat dirasakan. Berikut tips yang bisa diterapkan:
Hal pertama, jangan sesekali membayar tagihan dalam jumlah minimum. Memang kemudahan iniadalah kebijakan yang ditawarkan pihak bank. Artinya keringanan untuk tidak melunasi penuh tagihan dengan mencicil dengan nominal minimum justru bisa jadi masalah besar dikemudian hari. Karena setiap cicilan akan diikuti oleh beban bunga. Risikonya jangka pelunasan tagihan semakin lama, sementara bunga terus terakumulasi. Lebih baik segera lunasi utang kartu kredit.
Tips kedua bayarkan cicilan lebih cepat dari tanggal jatuh tempo. Sebisa mungkin setelah gajian, segera lunasi tagihan kartu kredit.Jangan ditunda-tunda, apalagi membayar saat mepet tanggalnya. Butuh kedisiplinan dan konsistensi agar terhindar dari rentetan bunga apabila telat membayar.
Terakhir paling penting adalah membatasi diri untuk tidak transaksi melewati limit kartu kredit. Biasanya bank penerbit akan menentukan limit batas pinjaman sesuai dengan gaji calon pengguna. Misalnya, limit kartu kredit sebesar Rp 8 juta, maka perhatikan jangan sampai transaksi sampai melebihi nominal tersebut. Pasalnya ada denda yang akan dikenakan untuk over limit kartu kredit.
Dengan kata lain, penggunaan kartu kredit bukan untuk berfoya-foya, justru manfaatkannya untuk berhemat. Misalnya jika sering bepergian ke luar kota untuk urusan bisnis atau pribadi, tentunya bisa memanfaatkan fasilitas airport lounge reward dari kartu tersebut untuk makan gratis di restoran elit yang ada di bandara tersebut.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION