Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kasus Keracunan Makanan Program Makan Bergizi Gratis di Sukoharjo, Apa yang Bisa Jadi Penyebabnya?

Kenali penyebab dan gejala yang timbul dari keracunan makanan, seperti yang terjadi pada puluhan siswa saat makan bergizi gratis di Sukoharjo.

20 Januari 2025 | 06.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para guru menarik kembali makanan yang tersisa proyek Makan Bergizi Gratis di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah, 16 Januari 2025. ANTARA/Aris Wasita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Keracunan makanan terjadi pada 40 siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo saat pelaksanaan makan bergizi gratis. Sepuluh anak diantaranya mengalami gejala mual setelah memakan ayam tepung yang disajikan. Siswa yang merasakan gejala tersebut merupakan siswa kelas 1-6. Mereka mengaku mencium bau basi dari ayam tepung yang menjadi lauk dari menu makan bergizi gratis pada 16 Januari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota, Kunari Mahanani mengatakan Kodim 0726 Sukoharjo yang mengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah mengakui proses pemasakan ayam kurang matang. "Ayamnya tidak matang, sudah diakui dari Kodim," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan peristiwa keracunan makanan dari program makan bergizi gratis yang dialami sejumlah siswa di Sukoharjo, Jawa Tengah murni karena kesalahan teknis Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di wilayah itu.

Dadan mengatakan kasus keracunan makan bergizi gratis di SDN Dukuh 03 Sukoharjo akibat kesalahan teknis pengolahan. Sebanyak 40 siswa mengalami keracunan setelah menyantap menu makan bergizi gratis pada Kamis, 16 Januari 2025. Sepuluh di antaranya mengalami mual.

Penyebab Keracunan Makanan

Keracunan makanan adalah hal yang berbahaya untuk kesehatan terutama pada anak-anak. Mengenali penyebab keracunan makanan sangat penting sebagai upaya pencegahan dan memudahkan penanganan ketika hal itu terjadi. Risiko yang ditimbulkan juga dapat diminimalisir dengan pengetahuan yang memadai tentang keracunan makanan. 

Melansir dari situs WebMD keracunan makanan adalah iritasi atau infeksi yang terjadi pada sistem pencernaan karena memakan atau meminum sesuatu yang terkontaminasi oleh virus, parasit, atau bakteri. Selain itu, bahan kimia berbahaya juga dapat menjadi penyebab dari keracunan makanan. 

Bakteri 

Bakteri penyebab keracunan makanan beragam. Beberapa diantaranya adalah Campylobacter, Escherichia (E.), Listeria, Salmonella, dan Clostridium. Campylobacter adalah bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses dengan buruk. Escherichia (E.) biasanya ditemukan di sayuran mentah dan daging yang dimasak kurang matang.

Listeria biasanya ada di daging deli dan keju lunak. Salmonella terdapat di daging unggas yang kurang matang dan telur mentah. Serta Clostridium, bakteri yang menyebabkan botulisme dan dapat menginfeksi makanan kalengan, makanan yang diawetkan, atau makanan fermentasi rumahan. 

Virus

Virus adalah organisme yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Biasanya virus menginfeksi melalui air minum, produk yang dicuci dengan air yang terkontaminasi, atau makanan yang disiapkan oleh orang yang sudah terinfeksi dengan virus. Virus yang biasanya menyebabkan keracunan makanan adalah Norovirus dan Hepatitis A

Parasit

Parasit dapat menyebabkan keracunan makanan pada makanan dan air yang terkontaminasi. Beberapa parasit yang dapat menyebabkan keracunan makanan, yaitu Toxoplasma gondii, Giardia, dan Cryptosporidium. Toxoplasma gondii biasanya berada pada makanan mentah atau setengah matang. Bisa terkontaminasi parasit ini juga saat membersihkan kotak kotoran kucing yang terinfeksi atau saat transplantasi organ dan transfusi darah.

Selanjutnya, parasit Giardia yang didapatkan dari makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran manusia. Biasanya bisa terkontaminasi karena tidak bersih saat buang air kecil ataupun besar. Terakhir adalah parasit Cryptosporidium yang didapatkan saat menyentuh permukaan yang terkontaminasi atau berenang di dalam air yang terkontaminasi. 

Gejala Keracunan Makanan

Keracunan makanan dapat dialami oleh siapa saja. Namun, ada kelompok yang lebih rentan mengalami keracunan makanan. Diantaranya orang tua, anak-anak atau bayi, ibu hamil, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah. Kelompok ini juga lebih mungkin mengalami komplikasi serius. 

Gejala keracunan makanan paling umum adalah diare, muntah, sakit perut, mual, sakit kepala, dan demam. Pada kasus yang lebih serius gejala yang ditimbulkan bisa lebih serius. Kasus ini seperti pada kasus botulisme dan keracunan ikan atau kerang.

Gejalanya meliputi penglihatan yang kabur, kesemutan atau mati rasa pada kulit, lemas, bahkan merasakan kelumpuhan. Saat salah satu gejala tersebut timbul diharuskan untuk segera menemui dokter atau UGD agar tidak mengalami komplikasi yang lebih serius. 

Eka Yudha Saputra dan M. Raihan Muzzaki berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus