Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Komitmen: Pengertian, Ciri, Faktor Pendorong, dan Contohnya

Komitmen adalah suatu sikap yang mencerminkan seseorang mau berbuat dalam upaya tercapainya tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien.

17 Desember 2024 | 14.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komitmen adalah perjanjian untuk melakukan sesuatu. Komitmen juga dapat diartikan sebagai tanggung jawab, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Istilah komitmen ini dapat digunakan untuk banyak hal. Mulai dari hubungan asmara, pendidikan, organisasi, hingga pekerjaan dan perjanjian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara umum, komitmen dibuat untuk mempertahankan hubungan dalam keluarga, pertemanan, pasangan, organisasi, maupun pekerjaan. Selain itu, komitmen juga mengikat dan menuntut seseorang untuk bersikap setia dan tanggung jawab atas apa yang telah  diucapkan dan dijanjikannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih lanjut, berikut ini rangkuman informasi mengenai pengertian komitmen, ciri-ciri, jenis, hingga faktor pendorong dan contohnya.

Pengertian Komitmen

Berdasarkan jurnal yang dirilis pada laman Repository Poltekkes Denpasar, menurut Lubis dan Jaya (2019), komitmen adalah suatu sikap atau keyakinan yang mencerminkan kekuatan relatif, keberpihakan dan keterlibatan individu. Komitmen juga dapat dimaknai sebagai kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan.

Menurut Glickman (2007), komitmen adalah suatu sikap yang mencerminkan seseorang mau berbuat dalam upaya tercapainya tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien. Seseorang dianggap berkomitmen apabila individu tersebut bersedia mengorbankan waktu dan tenaga untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Dikutip dari jurnal yang diunggah di Repository UIN Suska Riau, Steers dan Porter memandang komitmen sebagai sebuah sikap yang mencerminkan kesediaan seseorang untuk melibatkan diri secara aktif dalam organisasi. 

Individu yang memiliki komitmen akan memberikan kontribusi maksimal dari dirinya demi kepentingan organisasi, dengan tujuan untuk menjaga dan mendukung keberlangsungan organisasi dalam kondisi yang baik.

Ricky W. Griffin dalam bukunya Manajemen mengungkapkan, komitmen adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. 

Pegawai-pegawai yang merasa lebih berkomitmen pada organisasi memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bisa diandalkan, berusaha untuk tinggal lebih lama didalam organisasi, dan mencurahkan lebih banyak upaya dalam bekerja

Ciri-Ciri Komitmen

Menurut Odiorne (1990), terdapat beberapa ciri utama dari sebuah komitmen. Berikut uraiannya:

  1. Memiliki penerimaan tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, yang mencerminkan keterbukaan, toleransi, dan objektivitas.
  2. Bersikap spontan dan mampu menerima hal baru serta perubahan tanpa panik atau menutup diri.
  3. Mengutamakan kebersamaan dalam berbagai situasi.
  4. Melihat masalah sebagai peluang untuk memperbaiki penyimpangan dan menerima perubahan sebagai solusi.
  5. Membentuk pemikiran secara mandiri, tidak mudah terpengaruh oleh propaganda, serta memiliki motivasi untuk menjadi yang terbaik.

Jenis-Jenis Komitmen

Dikutip dari rilis Digilib Universitas Negeri Lampung, Rokhman (2000) membagi komitmen menjadi dua jenis, yakni komitmen internal dan komitmen eksternal. Berikut penjelasannya.

1. Komitmen internal 

Merupakan komitmen yang berasal dari diri seseorang untuk menyelesaikan berbagai tugas, tanggung jawab dan wewenang berdasarkan pada alasan dan motivasi yang dimiliki. Pemberdayaan sangat terkait dengan komitmen internal karyawan. 

2. Komitmen eksternal 

Komitmen ini dibentuk oleh lingkungan kerja. Komitmen ini muncul karena adanya tuntutan terhadap penyelesaian tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh seseorang. 

Peran supervisor sangat penting dalam menentukan timbulnya komitmen ini karena belum adanya suatu kesadaran individual atas tugas yang diberikan.

Faktor Pendorong Komitmen

Menurut penelitian yang dilakukan oleh UIN Sultan Syarif Kasim Riau, peningkatan komitmen dapat bersumber dari beberapa hal. 

  1. Pengalaman langsung, di mana seseorang secara aktif menyelesaikan masalah, dapat membantu memperkuat komitmennya. 
  2. Sikap positif juga berkontribusi dalam meningkatkan dedikasi terhadap suatu tugas atau tujuan.
  3. Pandangan publik dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan komitmen. 
  4. Kebebasan dalam memilih sikap menghasilkan rasa komitmen yang lebih kuat dibandingkan jika pilihan tersebut diambil karena paksaan.

Contoh Komitmen

Berikut beberapa contoh komitmen di berbagai aspek kehidupan sehari-hari mulai dari pertemanan, percintaan, pendidikan, organisasi, hingga pekerjaan.

  1. Pertemanan: Seorang teman yang selalu hadir memberikan dukungan emosional dan fisik, terutama saat temannya menghadapi masa sulit.
  2. Percintaan: Pasangan yang saling mendukung dalam menghadapi tantangan, menjaga komunikasi yang baik, dan berupaya menjaga kepercayaan dalam hubungan.
  3. Pendidikan: Siswa yang konsisten belajar setiap hari dan berkomitmen untuk mencapai target akademiknya meskipun menghadapi kesulitan.
  4. Organisasi: Anggota organisasi yang aktif menghadiri rapat, menyelesaikan tugas sesuai peran yang diberikan, dan membantu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
  5. Pekerjaan: Seorang karyawan yang selalu datang tepat waktu, menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab, dan terus meningkatkan keterampilannya demi mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Pilihan Editor: Hubungan Cinta: Apa Itu Empty Love dan Ciri-cirinya?

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus