Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penasehat Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan produksi gas di Blok Corridor saat ini sekitar 700 MMSCFD (million standard cubic feet per day atau juta standar kaki kubik per hari). Nanang mengimbau Medco merealisasikan komitmen kerja pasti untuk menjaga produksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah, dia menambahkan, akan terus mengawasi komitmen kerja pasti Medco. “Di komitmen kerja pasti itu kan ada penambahan sumur eksplorasi, pengerjaan ulang , dan sebagainya,” kata Nanang saat ditemui di sela-sela IPA Convex ke-48, ICE BSD City, Kamis, 16 Mei 2024.
Ia mengungkapkan pengeboran beberapa pengembangan sumur akan dilakukan di daerah Suban. Medco E&P sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang mengoperasikan Blok Corridor, telah mengembangkan sumur-sumur baru di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, yang salah satunya merupakan Sumur Suban 27.
Senior Vice President Corridor Asset Medco E&P Tri Laksono mengatakan selama dua tahun terakhir, perusahaannya telah memenuhi target produksi yang dicanangkan pemerintah. Pada tahun 2023, pencapaian produksi gas Corridor bahkan melebihi target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Kami berupaya agar produksi gas di Blok Corridor dapat dipertahankan untuk memenuhi target produksi gas bumi dari pemerintah,” kata Tri dikutip dari Antara, Kamis, 16 Mei 2024.
Blok Corridor memiliki satu lapangan minyak (Suban Baru) dan tujuh lapangan gas (Suban, Dayung, Sumpal, Gelam, Letang, Tengah, dan Rawa) yang berproduksi di Sumatera Selatan dan dilengkapi dua fasilitas pengolahan gas utama, yaitu Kilang Gas Suban dan Kilang Gas Pusat Grissik.
ANTARA