Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Kondisi Gugup dan Deretan Pemicunya

Kondisi gugup merujuk perasaan cemas atau tidak nyaman

25 September 2024 | 06.58 WIB

Ilustrasi gugup Freepik.com/Wayhomestudio
Perbesar
Ilustrasi gugup Freepik.com/Wayhomestudio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gugup merupakan perasaan yang muncul dalam situasi sosial, biasanya saat menghadapi tantangan. Kondisi gugup merujuk perasaan cemas atau tidak nyaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Gugup bisa dilihat sebagai bagian dari respons alami tubuh terhadap stres. Ketika seseorang mengalami perasaan gelisah, khawatir yang berlebihan dan tegang menghadapi situasi yang tidak pasti. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa Itu Kondisi Gugup?

Dikutip dari situs web American Psychological Association (APA), bagi orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan, gelisah dan kekhawatiran tersebut kondisi gugup rentan bertambah buruk. Hal itu, tentu mengganggu kemampuan  seseorang untuk beraktivitas.

1. Kecemasan

Kondisi ini ditandai dengan kekhawatiran atau perasaan cemas yang terus-menerus. Gejalanya seperti kegelisahan, mudah tersinggung, ketegangan otot, kesulitan berkonsentrasi, masalah tidur, dan perasaan gelisah. Gugup salah satu gejalanya.

2. Panik
 
Kondisi panik disertai gejala seperti berkeringat, gemetar, sesak napas, gugup. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba.

3. Fobia 

Ketakutan terhadap suatu objek seperti binatang dan situasi yang menyedihkan atau mengganggu. Biasanya ditandai gejala gugup.

Kecemasan dan Gugup

Kecemasan cenderung membuat orang mudah kewalahan dan memiliki reaksi negatif terhadap perasaan dan situasi. Biasanya orang menghindar untuk mengatasi reaksi negatif tersebut.  Namun, itu bukan solusi.

Terapi perilaku kognitif (CBT) merupakan cara efektif mengobati gangguan kecemasan.  Melalui terapi ini, psikolog dapat membantu pasien dalam mengelola faktor-faktor terhadap kecemasan. 

Dengan komponen kognitif, pasien bisa belajar memahami pikiran mereka berkontribusi terhadap gejala kecemasan.

Melalui komponen perilaku secara khusus, pasien didorong untuk menghadapi aktivitas dan situasi yang memicu kecemasan seperti berbicara di depan umum atau berada di ruang tertutup. Hal ini untuk mempelajari hasil, seperti kehilangan alur pikiran atau mengalami serangan panik atau mendadak gugup.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus