Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Memahami Ketamin dan Bahayanya Jika Disalahgunakan

Ketamin dikenal dengan dampak yang membius atau halusinogen disosiatif. Efeknya tergantung dosis sehingga penggunaan harus dengan pengawasan dokter.

12 Februari 2024 | 21.12 WIB

Ketamin. Foto : Lkpp
Perbesar
Ketamin. Foto : Lkpp

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Apa itu ketamin? Untuk memahaminya kita perlu memahami soal otak, sistem paling rumit dan indah di dunia. Salah satu sinyal komunikasi otak adalah neurotransmitter. Salah satu neurotransmitter itu disebut glutamat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Glutamat membantu neuron memberi sinyal "lakukan". Tapi glutamat tak bisa bekerja tanpa membuka reseptor NDMA, seperti kendaraan yang belum bisa berjalan jika lampu pengatur lalu lintas masih merah. Proses ini penting bagi daya ingat dan pembelajaran serta kesadaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Akan tetapi, ada situasi di mana Anda tak ingin sadar, seperti merasakan sakit parah karena cedera atau menjalani operasi. Dalam situasi ini, Anda tak ingin "lampu lalu lintas berubah merah". Di sinilah peran ketamin, menahan reseptor NDMA agar tak mengirim sinyal. 

Penyebab kematian Matthew Perry
Ketamin dikenal dengan dampaknya yang membius atau halusinogen disosiatif. Efeknya tergantung dosis. Dampaknya bervariasi dari seperti dibius, perasaan melayang, atau halusinasi. Terapi ketamin biasanya diberikan untuk penderita depresi dan kecemasan parah, dipadukan dengan terapi perilaku kognitif. 

Belakangan, ketamin menjadi perhatian menyusul kematian aktor Matthew Perry pada Oktober 2023. Ia menggunakan ketamin dengan pengawasan dokter untuk mengatasi depresi meski kadarnya saat ia ditemukan tewas tak sesuai dosis.

Jika digunakan dengan tepat, ketamin aman dan efektif untuk mengobati depresi. Bahkan efeknya langsung terlihat, tak seperti obat antidepresan lain yang butuh waktu berbulan-bulan untuk terlihat hasilnya. Ketamin termasuk pengobatan legal jika digunakan untuk tujuan medis.

Masalahnya, ketamin banyak digunakan untuk tujuan rekreasional tanpa resep dokter sehingga tidak legal. Belum lagi bahayanya jika digunakan tanpa pengawasan dokter. Risiko penggunaan ketamin yang tak sesuai aturan adalah masalah jantung dan psikiatris. Demikian dilansir dari USA Today.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus