Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Menelusuri Sejarah Bahasa Anak Jaksel

Campur aduk bahasa ciri bahasa anak Jaksel. Mulai muncul pada 1950-an seiring pembangunan perumahan elite di Kebayoran Baru.

11 Juli 2023 | 00.00 WIB

Ilustrasi-Anak muda berkirim pesan dengan “bahasa anak Jaksel". FREEPIK
Perbesar
Ilustrasi-Anak muda berkirim pesan dengan “bahasa anak Jaksel". FREEPIK

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Bahasa anak Jaksel diartikan menyempilkan kata-kata bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia.

  • Pakar sosiolinguistik dan sejarah arsitektur menyatakan kemunculan bahasa gaul itu tak terlepas dari sejarah Jakarta Selatan sebagai kawasan elite Jakarta mulai 1950-an.

  • Saat itu, kaum elite urban memandang rendah orang yang tak bisa berbahasa asing.

Istilah “bahasa anak Jaksel” tidak asing lagi di telinga kita. Istilah ini sering diartikan sebagai gaya percampuran antara bahasa Inggris dan Indonesia yang banyak digunakan oleh anak-anak muda urban—salah satu stereotipenya adalah mereka yang tinggal di Jakarta Selatan (Jaksel).

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus