Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal Tanda GHD atau Kekurangan Hormon Pertumbuhan pada Anak-anak

GHD merupakan penyakit dimana kelenjar pituitary tidak dapat memproduksi hormon pertumbuhan secara cukup

8 Desember 2022 | 05.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anak laki-laki bermain dengan adiknya yang baru lahir. Foto: Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Growth Hormone Deficiency atau yang dikenal dengan GHD merupakan kondisi kekurangan hormon pertumbuhan (growth hormone), pada kasus ini kelenjar pituitary tidak dapat menghasilkan hormon pertumbuhan yang cukup. Growth hormone sendiri diperlukan untuk merangsang pertumbuhan tulang maupun jaringan lainnya.

Mengutip dari cedars-sinai.org, defisiensi growth hormone disebabkan oleh kerusakan dari kelenjar hipofisis akibat cedera sebelum lahir (kongeital) maupun cedera setelah lahir. Kelenjar pitutary merupakan kelenjar yang terdapat dalam otak yang mampu melepaskan 8 hormon yang berbeda, hormon ini berfungsi mengontrol pertumbuhan, metabolisme, tekanan darah maupun proses tubuh lainnya. 

Baca : Mengenal Akromegali, Saat Tubuh Memproduksi Banyak Hormon Pertumbuhan

Faktor resiko anak-anak yang mengalami growth hormone adalah apabila mereka mengalami kerusakan otak, tumor otak, hingga perawatan radiasi kepala. 

Apa saja tanda anak - anak yang mengalami GHD?

-Pertumbuhan tinggi lambat setelah anak berusia 3 tahun ke atas

-Wajah terlihat lebih muda 

-Bentuk tubuh yang gemuk 

-Pertumbuhan rambut menjadi terganggu 

-Pubertas tertunda

Kekurangan hormon pertumbuhan tidak akan mempengaruhi kecerdasan anak, untuk penyakit GHD ini dapat dilakukan diagnosis melalui beberapa cara seperti tes darah, X-ray, CT scan, dan MRI. 

GHD pada anak dapat diobati dengan melakukan berbagai perawatan medis maupun terapi. Perawata tersebut diantaranya adalah dengan melakukan penyuntikan hormon pertumbuhan sintetis setiap hari, hasilnya akan terlihat setelah 3 hingga 4 bulan pasca pengobatan. Perawatan biasanya dilakukan selama beberapa tahun hingga akhir pubertas. 

MELINDA KUSUMA NINGRUM
Baca juga : Mengenal Growth Hormone Deficiency, Kondisi yang Menghambat Pertumbuhan Anak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus