Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal Akromegali, Saat Tubuh Memproduksi Banyak Hormon Pertumbuhan

Hanya 3 sampai 14 dari 100.000 orang yang didiagnosis menderita akromegali atau hormon pertumbuhan berlebih.

4 November 2022 | 19.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Elisany Silva, 14 tahun, gadis tertinggi di dunia. Tingginya mencapai 2 meter. Ia diduga menderita penyakit gigantisme. (dailymail.co.uk)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Akromegali merujuk pada kondisi ketika tubuh memiliki tingkat hormon pertumbuhan (GH) yang tinggi. Hal ini menyebabkan pertumbuhan berlebih pada tulang dan jaringan lunak.

Akromegali terbilang jarang terjadi. Mengutip Cleveland Clinic, hanya 3 sampai 14 dari 100.000 orang yang didiagnosis menderita akromegali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adanya tumor pada kelenjar pituitari menjadi penyebab terjadinya akromegali. Kelenjar pituitari merupakan sebuah organ kecil di bawah otak. Organ ini berperan dalam menghasilkan hormon yang mengatur banyak proses dan fungsi organ tubuh, salah satunya adalah GH.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GH adalah hormon alami yang bekerja pada banyak bagian tubuh untuk mendorong pertumbuhan pada anak-anak. Setelah lempeng pertumbuhan (epifisis) di tulang menyatu, GH tidak lagi menambah tinggi badan, tetapi tubuh tetap membutuhkan GH. Hormon ini membantu menjaga tulang, tulang rawan, struktur organ, dan metabolisme. Selain itu, GH juga membantu menjaga kadar glukosa dalam darah untuk tetap dalam kisaran yang sehat.

Muasalnya dari Kelenjar Pituitari

Tumor yang tumbuh pada kelenjar pituitari disebut adenoma yang menyebabkan organ tersebut melepaskan hormon pertumbuhan berlebih. Menurut National Institute of Health, lebih dari 95 persen orang dengan akromegali memiliki adenoma pada kelenjar pituitari.

Pada orang dewasa, akromegali mempengaruhi tulang dan jaringan tubuh dan menyebabkannya tumbuh secara tidak normal. Gejala berikut mungkin dapat dialami:

  • Tangan atau kaki membesar.
  • Perubahan bentuk pada wajah, termasuk rahang dan/atau dahi yang lebih menonjol.
  • Peningkatan ukuran bibir, hidung dan/atau lidah.
  • Keringat berlebihan atau kulit berminyak.
  • Suara lebih dalam.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri sendi.
  • Peningkatan jumlah skin tag.
  • Mati rasa di bagian tangan.
  • Apnea tidur.
  • Memiliki masalah pada sumsum tulang belakang.

Mengutip healthline, pengobatan untuk akromegali didasarkan pada usia dan kesehatan penderita secara keseluruhan. Tujuan pengobatan adalah untuk:

  • mengembalikan tingkat produksi GH ke kadar normal
  • meredakan tekanan di sekitar tumor hipofisis yang sedang tumbuh,
  • mempertahankan fungsi hipofisis yang normal,
  • mengobati segala kekurangan hormon dan memperbaiki gejala akromegali.

Baca juga : Penyebab Pertumbuhan Anak Lamban dan Dampaknya

Berikut jenis perawatan yang dapat dilakukan.

Operasi

Operasi untuk mengangkat tumor yang menyebabkan kelebihan GH adalah pilihan pertama yang biasanya direkomendasikan dokter kepada penderita akromegali. Biasanya, perawatan ini cepat dan efektif dalam mengurangi kadar GH, yang dapat memperbaiki gejala. Salah satu komplikasi yang mungkin terjadi adalah kerusakan pada jaringan hipofisis yang mengelilingi tumor.

Obat-obatan

Terdapat sejumlah obat-obatan yang dapat menjadi pilihan jika operasi tidak berhasil untuk mengurangi kadar GH. Ini juga dapat digunakan untuk mengecilkan tumor besar sebelum operasi. Jenis obat ini digunakan untuk mengatur atau memblokir produksi GH yang meliputi analog somatostatin, antagonis reseptor GH, dan agonis dopamin.

Radiasi

Radiasi dapat digunakan untuk menghancurkan tumor besar atau bagian tumor yang tersisa setelah operasi atau ketika obat saja tidak efektif. Radiasi perlahan dapat membantu menurunkan kadar GH bila digunakan bersama dengan pengobatan. Penurunan kadar hormon pertumbuhan menggunakan jenis perawatan ini mungkin memakan waktu beberapa tahun, dengan radiasi yang diberikan dalam beberapa sesi empat hingga enam minggu.

HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2023 Bisa di Bawah 5,3 Persen, Kenapa?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus