Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pemeriksaan tekanan darah, terdapat dua angka yang mewakili dua pengukuran. Keduanya adalah tekanan darah sistolik dan diastolik.
Melansir Verywell Health, angka tekanan darah sistolik maupun diastolik sama-sama penting namun untuk alasan yang berbeda. Bagaimana penjelasannya?
Apa itu Tekanan Darah Sistolik?
Selama jantung berdetak, jantung mendorong darah keluar ke arteri. Dokter menyebutnya dengan istilah ‘sistol’. Oleh karena itu, tekanan tertinggi yang dikur selama jantung berdetak disebut sebagai tekanan darah sistolik.
Jika seseorang memiliki tekanan darah 120/80, maka tekanan darah sistoliknya adalah 120 dan tekanan darah diastoliknya 80. Tekanan darah sistolik dianggap normal jika berada pada angka 120 mmHg.
Tekanan darah sistolik yang tinggi terjadi karena jantung mendorong keluar darah dengan tekanan lebih tinggi. Hal ini biasanya dialami seseorang ketika sedang berolahraga, di bawah tekanan, atau pada saat yang sama ketika detak jantung meningkat. Dalam kasus demikian, peningkatan tekanan darah sistolik adalah normal.
Akan tetapi, ketika peningkatan tekanan darah sistolik terjadi saat sedang beristirahat, itu dianggap sebagai tekanan darah tinggi. Itulah mengapa pengukuran tekanan darah harus dilakukan selama periode istirahat yang tenang.
Sementara itu, tekanan darah sistolik yang lebih rendah dari normal disebut dengan hipotensi. Jika serius, kondisi ini dapat menyebabkan pusing atau pingsan. Jika berlangsung cukup lama dan tidak diobati, kondisi ini dapat mengganggu kerja organ-organ vital seperti ginjal.
Hipotensi sistolik terjadi ketika jumlah darah dalam tubuh terlalu rendah. Hal ini bisa disebabkan oleh dehidrasi parah, pendarahan hebat, kerusakan otot jantung, ataupun mengubah posisi secara tiba-tiba.
Tekanan Darah Diastolik
Jantung beristirahat di antara jeda sebelum detak jantung berikutnya. Dokter menyebut jeda ini dengan istilah ‘diastol’. Oleh karena itu, pengukuran tekanan darah selama jeda detak jantung disebut dengan tekanan darah diastolik.
Tekanan darah diastolik yang normal adalah 80 mmHg. Pemeriksaan tekanan darah tersebut harus dilakukan pada kondisi istirahat yang tenang.
Jika angka tekanan darah diastolik seseorang lebih tinggi dalam kondisi istirahat tenang, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki tekanan diastolik yang tinggi. Sementara tekanan darah diastolik yang rendah dapat disebabkan oleh dehidrasi, pendarahan hebat, atau ketika arteri rileks dan melebar.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca: Ketahui Istilah pada Tensimeter, Apa itu SYS mmHg, DIA mmHg, PUL/min
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini