Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Catfishing bertujuan penipuan online atau daring biasanya terjadi berkedok hubungan asmara. Pelaku catfishing menggunakan foto palsu dan akun palsu media sosial untuk menemukan teman atau pasangan di Internet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip WebMD, pelaku penipuan catfishing pasti tidak akan menunjukkan wajah aslinya. Jika mengobrol dengan seseorang secara online dan menolak untuk melakukan obrolan video atau telepon. Biasanya sambil beralasan kamera rusak atau karena malu.
Ciri pelaku catfishing
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Tak akan mengirim foto diri
Pelaku catfishing biasanya tak akan mengirimi foto wajah. Kemungkinan memiliki simpanan gambar dari orang lain, entah siapa. Jika tidak bisa mengirimi gambar apa pun selain yang ada di profil kencan atau halaman media sosial, kemungkinan pelaku catfishing.
2. Menghindari pertemuan langsung
Catfishing juga menghindari pertemuan secara langsung. Kemungkinan setuju untuk bertemu, kemudian tidak muncul. Biasanya sambil menyampaikan alasan tidak bisa bertemu atau menghindari pembicaraan tentang pertemuan.
3. Cara mengobrol
Mengutip publikasi Catfishing dalam eSafety Commissioner pelaku catfishing tidak intens menggunakan akun media sosial. Bisa disimak dari cara mengobrol atau bersikap yang tidak cocok dengan profilnya. Mereka juga ingin korbannya mengirim foto atau video langsung tentang diri.
4. Meminta uang
Seseorang yang belum pernah ditemui meminta uang dipastikan tanda bahaya besar. Biasanya meminta uang tunai sambil menceritakan kisah sedang dalam situasi yang sulit sehingga membutuhkan pinjaman.
Modus catfishing
Para pelaku membidik pengguna media sosial dan sejumlah aplikasi perjodohan. Setelah mengambil keuntungan secara finansial, para pelakunya menghilang. Catfishing berakhir dengan ghosting.
Istilah-istilah makin beragam seiring pelbagai modus memakai teknologi informasi. Fenomena catfishing mencuat sampai Netflix membuat seri Untold Story yang mengisahkan atlet softball Amerika Serikat Manti Te’o menjadi korban penipuan asmara seorang laki-laki yang mengaku perempuan.
Kisah paling terkenal cerita pemuda Israel, Shimon Yehuda Hayut yang menipu banyak perempuan di pelbagai negara sejak 2011. Shimon mengencani banyak perempuan melalui aplikasi jodoh Tinder lalu mengeruk uang mereka untuk membiayai gaya hidupnya yang mewah untuk menggaet korban lain.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.