Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lombok - Sate sudah dikenal sebagai hidangan khas Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki hidangan spesial ini, termasuk di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mari kenali empat jenis sate di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Sate rembiga
Menu ini bisa ditemukan di Warung Sate Rembiga Utama di Jalan Wahidin Sudirohusodo Nomor 5, Mataram. Bahannya adalah daging, yang diberi bumbu cabai rawit, terasi, bawang putih, garam, dan gula sebelum dibakar.
Rasa pedasnya benar-benar membakar lidah. Untunglah ada rasa manis juga. Dipadu dengan lontong dan pelecing kangkung yang juga pedas, komplet sudah tantangan ini diajukan kepada Anda.
Di Rembiga, warung sate tak hanya satu. Cukup banyak. Banyak warga di sana rata-rata memulai usaha itu sejak 20-30 tahun lalu. Selain sate, tersedia beberapa jenis hidangan khas Lombok di sini. Warung biasanya buka pukul 09.00-22.00.
2. Sate bulayak
Hidangan ini sebenarnya merupakan menu khas Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Namun kini bisa ditemukan di sejumlah tempat di penjuru Mataram.
Bahannya dari daging ayam atau sapi, terkadang juga dicampur jeroan. Setelah dipotong kecil, daging ditusuk dengan lidi pohon aren.
Kuahnya tak hanya kacang tanah yang disangrai dan ditumbuk, tapi juga dicampur santan dan direbus dengan bumbu lain. Cukup banyak tambahannya, seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, dan garam.
Sebelum dibakar, daging sapi atau ayam diberi bumbu lebih dulu. Itulah yang menimbulkan rasa gurih dan pedas. Paduannya adalah lontong yang dibalut daun aren.
Nah, lontong inilah yang disebut bulayak. Satu porsi menu ini, yang dan terdiri atas 10 tusuk satai plus bulayak, dibanderol Rp 20-25 ribu.
Mencari penjualnya tak sulit karena bisa ditemukan di sejumlah tempat wisata, seperti Senggigi, Taman Narmada, Pemandian Suranadi, atau Taman Udayana di Mataram.
3. Sate tanjung
Bila Anda akan mengunjungi Lombok Utara, jangan lupa mampir ke Kecamatan Tanjung. Ini adalah daerah pesisir sehingga suguhan khasnya adalah sate ikan. Para pedagang berjajar di dekat terminal atau pasar Desa Tanjung mulai pukul 16.00 hingga 19.00. Namun ada juga yang bertahan hingga pukul 21.00.
“Kadang tidak hanya dari satu jenis ikan, tapi dua ikan dicampur,” kata salah satu pedagang. Bumbunya tak lain terbuat dari santan, merica, bawang putih, dan rempah-rempah lain. Ikan direndam bumbu semalaman. Bagaimana rasanya? Lembut dan gurih.
4. Sate pusut
Sate ini biasanya disajikan restoran yang menyajikan makanan khas Lombok. Bahannya bisa daging sapi atau ikan laut, semisal ikan tenggiri.
Bila menggunakan daging sapi, harus diiris tipis lebih dulu, kemudian direndam bumbu. Sedangkan untuk ikan harus dihaluskan lebih dulu. Bumbu utamanya berupa parutan kelapa muda dan merica, ketumbar, cabai merah, gula, garam, terasi, serta kemiri.
Menu ini disajikan tanpa bumbu kacang atau sejenisnya. Bila mengunjungi Suranadi, Lombok Barat, Anda bisa mampir di Rumah Makan Suranadi di Jalan Taman Wisata Nomor 7, Kecamatan Narmada, untuk mencicipinya.