Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banda Aceh - Meugang adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Aceh pada bulan Syawal setiap tahunnya. Tradisi ini biasanya dilakukan setelah berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan.
Meugang sendiri memiliki arti ‘memotong’ atau ‘memotong daging’. Dalam tradisi ini, masyarakat Aceh melakukan pemotongan hewan ternak seperti sapi atau kambing dan kemudian membagikan dagingnya kepada keluarga, tetangga, dan orang yang membutuhkan.
Tradisi Meugang di Aceh biasanya dimulai pada hari ketiga Syawal. Pada hari itu, masyarakat Aceh mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pemotongan hewan ternak. Selain itu, masyarakat Aceh juga mempersiapkan makanan khas Aceh seperti rendang, gulai, dan kari untuk dihidangkan pada saat meugang berlangsung.
Daging Potong Dibagikan
Pada hari keempat Syawal, pemotongan hewan ternak dilakukan oleh masyarakat Aceh. Hewan ternak yang dipotong biasanya telah disiapkan sebelumnya dan masyarakat Aceh melakukan pemotongan dengan hati-hati dan sesuai dengan aturan Islam. Setelah pemotongan selesai, daging dibersihkan dan diolah untuk kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang yang membutuhkan.
Meugang di Aceh bukan hanya tentang pemotongan hewan ternak dan pembagian daging. Tradisi ini juga dianggap sebagai momen untuk berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Selain itu, meugang juga menjadi momen untuk mengenang dan merayakan keberhasilan berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan.
Meskipun telah masuk sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kemendikbud dengan nomor registrasi 201600295, yang didaftarkan pada tahun 2016, dengan berkembangnya zaman dan waktu, terdapat modifikasi terhadap pelaksanaan tradisi Meugang atau Makmeugang. Modifikasi tersebut terletak pada penyembelihan hewan yang akan dijadikan menu utama dalam tradisi Meugang, seiring berkembangnya zaman tradisi Meugang atau Makmeugang saat ini sudah wajar dilakukan dengan tanpa dilalui proses menyembelih hewan sembelihan seperti Kerbau, Sapi, atau Kambing.
Namun, seperti tradisi lainnya, meugang juga mengalami perubahan seiring waktu. Beberapa keluarga mulai mengganti pemotongan hewan ternak dengan membeli daging di pasar. Selain itu, beberapa masyarakat Aceh juga mulai mengadopsi tradisi meugang dengan menikmati hidangan khas Aceh bersama keluarga dan orang terdekat tanpa melakukan pemotongan hewan ternak.
Meskipun mengalami perubahan, tradisi meugang tetap menjadi bagian penting dari budaya dan kehidupan masyarakat Aceh. Tradisi ini tidak hanya memperkuat hubungan sosial antarindividu dan kelompok, tetapi juga menjadi momen untuk menghormati keberhasilan berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan.
Sehari Sebelum Masuk Ramadhan
Seperti dilansir dari laman resmi Warisan Budaya Kemendikbud, tradisi Meugang atau Makmeugang dilakukan selama tiga kali dalam setahun, yakni pada sehari menjelang bulan Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri. Meskipun terdapat perbedaan dalam penerapan atau cara dilakukannya, tetapi pelaksanaan tradisi Meugang atau Makmeugang di Aceh berfokus pada acara makan besar yang melibatkan keluarga dan orang terdekat, bahkan membagikannya terhadap anak yatim atau orang yang membutuhkan.
Berdasarkan aspek sejarah, seperti dilansir dari laman resmi Warisan Budaya Kemendikbud, tradisi Meugang atau Makmeugang sudah dilakukan ratusan tahun lalu, tepatnya pada masa Kerajaan Aceh yang dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Tradisi tersebut dilakukan sebagai ucapan rasa syukur dan terima kasih kepada rakyat Aceh atas kemakmurannya.
Setelah Kerajaan Aceh ditaklukkan oleh Belanda, tradisi ini sudah tidak lagi dilaksanakan oleh raja mulai 1873. Tetapi karena hal tersebut telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Aceh, akhirnya tradisi Meugang tersebut tetap dilaksanakan hingga saat ini dalam kondisi apapun.
RENO EZA MAHENDRA
Pilihan editor : Tradisi Meugang Perayaan Warga Aceh Masak Daging Sambut Bulan Ramadan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini