Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Nikmatnya, Sarapan Nasi Tutug Oncom di Tasikmalaya

Nasi pulen dipadu dengan oncom yang telah diolah, ditambah sambal memang sarapan sederhana. Tapi menawarkan kenikmatan luar biasa.

9 Agustus 2018 | 07.31 WIB

Nasi Tutug Oncom, sarapan khas yang mudah ditemukan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Tempo/Rita Nariswari
Perbesar
Nasi Tutug Oncom, sarapan khas yang mudah ditemukan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Tempo/Rita Nariswari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nasi tutug oncom menjadi hidangan khas untuk sarapan di Bumi Priangan. Hidangan yang satu ini merupakan perpaduan antara nasi dengan oncom yang telah diolah terlebih dulu. Oncom menjadi bagian utama karena rasanya akan tergantung dari jenis oncomnya. Semakin bagus kualitas oncomnya semakin enak nasi tutug oncomnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oncom terlebih dulu diberi bumbu kencur, bawang merah, bawang putih, plus gula, dan garam secukupnya. Selain itu tentunya nasinya juga harus pulen. Di Tasikmalaya yang berada di wilayah Priangan Timur, sangat mudah menemukan sajian ini.  Dari pedagang gerobak, warung hingga rumah makan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mampir ke Tasikmalaya pun, membuat saya tak mau melewatkan kesempatan mencicipi nasi tutug oncom yang dikenal sebagai nasi TO itu. Dengan menggunakan ojek online, saya menuju Warung TO Benhil di Jalan Dadaha. Warung yang pertama buka pada 1998 ini tak jauh dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan GOR Susi Susanti.

Tertutup spanduk, suasana di dalam warung tak terlihat jelas dari luar. Hanya sejumlah sepeda motor berjajar, ada sebagian pembeli juga berdiri. Pagi hari menjadi saat teramai, karena orang gemar menyantapnya untuk sarapan.

Kesibukan pedagang nasi tutug oncom di pagi hari di Warung Tutug Oncom Benhil di Jalan Dadaha, Tasikmalaya. Tempo/Rita Nariswari

Di bagian dalam hanya ada meja berbentuk L yang melingkari para penjual. Di bangku panjang yang dipasang depan meja itu lah,  para pembeli menikmati nasi TO. Menunya sederhana, nasi tutug oncom dengan dua jenis sambal, sambal merah dan sambal hijau, lalapan mentah berupa timun dan leunca. Serta goreng tempe yang dikenal sebagai cipe, singkatan dari aci tempe. Aci sebutan untuk tepung kanji dalam dalam bahasa Sunda.

Buka pada pukul 06.30, tapi begitu buka warung sudah penuh dengan pengunjung. Tentunya, sebagian harus sabar menunggu giliran duduk. Tangan para penjual, termasuk Bu Juju sang pemilik warung pun tak pernah berhenti bergerak, memotong timun, mengaduk nasi dan oncom, plus menggoreng tempe.

Baca Juga: 

 

Menu sarapan ini pun bisa dilakukan secara online dengan go-food. Hingga pengemudi online pun berkumpul di sini menunggu pesanan. Satu porsi nasi tutug oncom, plus tiga cipe dan dua jenis sambal dihargai Rp 7.500. Cukup murah untuk sarapan yang mengenyangkan.

Tak hanya Warung TO Benhil yang bisa menjadi pilihan sarapan nasi TO di Tasikmalaya. Ada juga beberapa warung TO lainnya, seperti Nasi Tutug Oncom Kalektoran, Nasi TO Mr Rahmat, Nasi TO Mughni.

 RITA NARISWARI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus