Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pahami Benar Konsumsi Obat Pereda Nyeri, Jenis-jenisnya Plus Efek Sampingnya

Obat pereda nyeri ialah obat yang dapat meredakan ketidaknyamanan karena penyakit, cedera, prosedur bedah, dan kondisi kronis. Apa saja jenisnya?

2 Juli 2022 | 10.10 WIB

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Perbesar
Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Obat pereda nyeri ialah obat yang dapat meredakan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit, cedera, prosedur bedah, dan kondisi kronis. Setiap orang mengalami rasa sakit secara berbeda. Nyeri bisa datang tiba-tiba atau dapat berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ada banyak obat pereda nyeri yang berbeda pula, dan masing-masing memiliki kelebihan dan resiko. Beberapa jenis nyeri merespon lebih baik terhadap obat-obatan tertentu daripada yang lain. Setiap orang mungkin juga memiliki respons yang sedikit berbeda terhadap pereda nyeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dilansir dari my.clevelandclinic.org, ada dua jenis pereda nyeri yang disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan rasa sakitnya. Pertama Over the counter (OTC), yaitu obat pereda nyeri yang tersedia di apotek. Setiap orang dewasa dapat membelinya. Ada pula obat pereda nyeri yang memerlukan resep dokter. Obat pereda nyeri yang diresepkan memiliki efek yang lebih kuat yang dapqt mengobati rasa sakit parah atau kronis.

Obat nyeri OTC yang dijual untuk umum

1. Acetaminophen, obat ini menumpulkan reseptor rasa sakit di otak. Hasilnya, rasa sakit yang dirasakan berkurang.

2.  Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), dapat menurunkan produksi prostaglandin. Bahan kimia seperti hormon ini mengiritasi ujung saraf yang menyebabkan peradangan dan nyeri. Obat yang tergolong NSAID ialah aspirin, ibuprofen dan naproxen sodium.

3. Kombinasi, beberapa obat pereda nyeri mengandung asetaminofen dan aspirin (NSAID). Obat sakit kepala OTC tertentu juga mengandung kafein.

4. Topikal, yaitu obat pereda nyeri yang langsung dioleskan ke kulit. Bentuknya berupa krim, gel, semprotan atau tambalan. Obat topikal memblokir reseptor rasa sakit di otak. Didalamnya terkandung mengandung aspirin, lidokain, lada capsaicin atau obat lain. Beberapa perawatan topikal membuat kulit terasa lebih hangat atau lebih dingin.

Obat pereda nyeri dengan resep dokter

Ada pula pereda nyeri yang didapatkan hanya dengan resep dokter. Jenis ini lebih kuat daripada obat pereda nyeri yang bebas ditemukan, diantaranya 

1. Antidepresan, bekerja pada bahan kimia yang disebut neurotransmitter di otak. Obat ini bekerja paling baik untuk nyeri kronis, termasuk migrain. Pereda nyeri terbesar berasal dari trisiklik (Elavil®) dan inhibitor reuptake serotonin-norepinefrin (SNRI).

2. Obat anti kejang, digunakan untuk penderita epilepsi yang dapat mengacaukan pesan nyeri ke otak. Jenisnya termasuk gabapentin dan pregabalin. Obat-obatan ini dapat meredakan nyeri saraf dan fibromyalgia .

3. Relaksasi otot, obat-obatan ini mengurangi rasa sakit dengan mengendurkan otot-otot yang tegang dan dapat meredakan kejang otot.

4. Opioid, yaitu obat nyeri narkotika buatan laboratorium yang mengubah cara otak merasakan pesan rasa sakit. Obat ini dapat membuat ketagihan sehingga pihak medis jarang meresepkan opioid untuk nyeri kronis. Opioid dapat digunakan untuk waktu yang singkat seperti setelah operasi atau cedera traumatis. 

5. Steroidz, obat antiinflamasi yang kuat yang bekerja seperti NSAID dengan menghentikan tubuh dari bahan kimia yang menyebabkan iritasi dan peradangan. Steroid mengobati migrain dan radang sendi parah dan sakit punggung.

6. Topikal, tersedia dalam bentuk krim kulit, gel, semprotan, dan tambalan dengan resep dokter.  

ANNISA FIRDAUSI 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus