Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seperti ketiak atau kaki, kulit kepala pun bisa mengeluarkan bau tak sedap, bahkan lebih parah daripada yang orang sadari. Konsultan dermatologi di HM Liew Skin & Laser Clinic, Dr. Liew Hui Min, seperti dilansir Channel News Asia, mengatakan penyebab paling umum kulit kepala berbau tidak sedap adalah penumpukan kulit pada folikel rambut dan sebum yang bercampur dengan keringat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur di Chez Vous: Private Space, Shawn Chia, menambahkan alasan lain kulit kepala berbau tidak sedap karena adanya bakteri, ragi atau jamur, dan jenis obat tertentu. Kulit kepala berbau tidak sedap juga bisa disebabkan kondisi kulit seperti eksim, folikulitis, dan bahkan psoriasis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adanya eksim atau bentuk lain dari dermatitis kontak maka penghalang kulit menjadi rusak, menyebabkan infeksi bakteri lalu mengakibatkan kulit kepala mengelupas, berbau busuk, dan gatal. Psoriasis juga dapat dianggap sebagai bentuk ketombe yang parah, dapat menyebabkan sebum yang terperangkap membentuk ruam tebal di permukaan yang menyebabkan bau tidak sedap.
Konsultan dermatologi di Angeline Yong Dermatology, Dr. Angeline Yong, menambahkan makanan tertentu juga dapat mempengaruhi bau kulit kepala. Menurutnya, konsumsi makanan dengan bau menyengat seperti daging tertentu, bawang merah dan putih, serta hidangan mengandung minyak.
Tips pakar
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut yakni tidak mencuci kulit kepala dan rambut secara berlebihan. Liew dan Yong merekomendasikan sekali sehari, terutama dalam cuaca lembap.
“Sering keramas umumnya tidak disarankan karena dapat menghilangkan minyak alami dan kelembapan kulit kepala," kata Yong.
Chia sependapat dan menambahkan kulit kepala yang kering juga dapat menyebabkan bau tak sedap. Menurutnya, dehidrasi dapat menyebabkan kulit kepala mengompensasinya secara berlebihan dengan memproduksi lebih banyak sebum.
"Seperti keramas, menghidrasi kulit kepala juga sama pentingnya," tutur Chia.
Selanjutnya, segera keringkan rambut setelah keramas. Chia mengatakan rambut lembap bisa menyebabkan kulit kepala memproduksi lebih banyak sebum, terlebih lagi jika memiliki rambut yang sangat tebal. Di situlah letak masalahnya, jamur dan bakteri penyebab bau tumbuh subur di lingkungan yang lembap. Itu juga alasan pakaian yang belum dijemur terkadang berbau busuk.
Selain itu, orang juga bisa mempertimbangkan pembersihan mendalam, setidaknya seminggu sekali, untuk membantu menghilangkan sebum, kulit mati, dan penumpukan produk. Liew merekomendasikan menggunakan sampo antiketombe yang mengandung bahan aktif seperti ketokonazol (obat antijamur) dan benzalkonium (bahan antiseptik).
Tips lain menjaga kesehatan kulit kepala yakni tidak menggunakan terlalu banyak produk. Ini berguna apabila alergi muncul atau kondisi kulit kepala memburuk, maka akan memudahkan identifikasi penyebabnya. Lebih penting lagi jika kondisi kulit kepala tidak membaik, jangan terus membeli lebih banyak produk untuk dicoba. Mungkin sudah waktunya mencari bantuan medis.
Pilihan Editor: Jenis Bau Mulut Menandakan Gangguan Kesehatan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.