Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Ramalan Kartu Tarot Makin Populer Berkat TikTok

Ramalan kartu tarot merambah media sosial. Jumlah peminatnya cenderung meningkat pada awal tahun.

8 Januari 2025 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kartu tarot. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Ramalan kartu tarot kian populer di media sosial.

  • Pembaca kartu tarot live di TikTok, lalu membuka layanan konsultasi pribadi yang berbayar.

  • Jumlah peminat ramalan cenderung meningkat setiap Desember dan Januari untuk melihat peruntungan pada tahun baru.

MASA depan karier menjadi perhatian Erika Permatasari—bukan nama sebenarnya—pada awal tahun ini. Untuk mendapat gambaran soal itu, karyawan perusahaan komunikasi di Jakarta Selatan ini mencari tahu lewat kartu tarot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erika pun meminta bantuan Oktaverina Anita Dewi—atau lebih dikenal dengan Rina Tarot. Dia adalah pembaca kartu tarot atau tarot reader sejak belasan tahun lalu. Pembacaan kartu tarot ini berlangsung di sebuah kedai kopi di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, pada Jumat, 3 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartu tarot adalah satu set kartu yang terdiri atas 78 kartu dan terbagi dalam dua kelompok utama, yaitu arkana mayor dan arkana minor. Setiap kartu memiliki gambar, simbol, dan makna yang bisa ditasfirkan oleh pembacanya. Awalnya, tarot muncul di Italia pada abad XV sebagai kartu permainan, tapi berkembang menjadi media ramalan sekitar abad XVIII.

Dari kartu terakhir yang Rina buka, terdapat petunjuk bahwa karier Erika bisa meningkat, asalkan dia bekerja lebih giat dan mendapat dukungan. Sokongan ini bisa dari siapa saja. Rina mengatakan, di setiap tempat kerja, ada teman yang belum tentu bisa dijadikan rekan kerja dan sebaliknya, setiap rekan kerja belum tentu bisa menjadi teman. Dalam sesi pembacaan kartu tarot yang berlangsung 30 menit itu, Erika, 41 tahun, juga bertanya soal cara menjaga kesehatan, pertemanan, dan asmara.

Ramalan kartu tarot oleh Oktaverina Anita Dewi alias Rina Tarot. Dok. Pribadi

Rina Tarot, 54 tahun, mengatakan paling sering mendapat pertanyaan seputar pekerjaan dari kliennya, baik yang bekerja di instansi pemerintah, badan usaha milik negara, maupun perusahaan swasta. Mereka tidak hanya meminta gambaran masa depan, tapi juga jalan keluar dari suatu permasalahan.

Misalnya, beberapa waktu lalu Rina ditanya oleh seorang petinggi perusahaan otomotif yang merasa para manajernya kurang produktif. "Saya harus bagaimana," kata Rina menirukan pertanyaan kliennya kepada Tempo di Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin, 6 Januari 2025. Lewat kartu tarot, dia menyarankan pergantian posisi manajer di perusahaan tersebut. Pertanyaan lain yang kerap datang kepada Rina adalah urusan bisnis, keluarga, sampai anak yang tidak menuruti kemauan orang tua.

Layanan ramalan kartu tarot itu berlangsung mulai 30 menit sampai 2 jam. Bayarannya mulai Rp 1,5 juta sampai Rp 5 juta. Setahun terakhir, Rina juga melayani klien via online. Bisa lewat video call, Zoom, panggilan suara, juga layanan pesan—dengan syarat mengirim foto dan tanggal lahir.

Belakangan, ramalan kartu tarot kian populer di media sosial. Dini Indriani, penyedia jasa pembacaan kartu tarot atau tarot reading, mengaku telah menerima lima klien secara privat di enam hari pertama 2025.

Pelanggannya berdatangan karena Dini rajin tampil live dengan kartu tarotnya di TikTok sejak Februari 2023. Dini menggunakan akun @arbialfarisiofficial milik suaminya yang punya 38.500 pengikut. Pada Senin malam, 6 Januari 2025, misalnya, dua jam tayangan langsungnya mendulang 13.500 tanda suka di TikTok. Sebagian bertanya dan Dini menjawabnya berdasarkan kartu tarot. Banyak pertanyaan dari pengguna TikTok terparkir di konten Dini, terutama seputar masalah pasangan, rumah tangga, hingga karier.

Dini Indriani, 34 tahun, saat membuat konten tarot reading di akun TikTok, 6 Januari 2025. TEMPO/Ihsan Reliubun

Sebelum melakukan live di TikTok, Dini menerima klien melalui panggilan video. Mereka adalah klien yang awalnya kerap mengikuti siaran langsungnya. "Dua orang itu bertanya lebih mendetail secara privat,” ucap Dini, 34 tahun, kepada Tempo. Konsultasi online secara satu per satu itu berlangsung 30 menit dan bertarif Rp 550 ribu.

Untuk menjawab pertanyaan seperti "bagaimana masalah jodoh ke depan", Dini membaca kartu tarot dan mengartikannya kepada klien. Biasanya, ada kartu yang menyimbolkan keberuntungan dan ketidakberuntungan. Tak hanya dalam urusan jodoh, tapi juga soal rezeki, kesehatan, hingga keluarga. Menurut Dini, yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai swasta, banyak klien puas karena hasil bacaannya sesuai.

Dini, yang akrab dengan kartu tarot sejak 2015, mengatakan jumlah kliennya melonjak pada momen-momen tertentu, seperti tahun baru. Maklum, banyak orang membuat resolusi tahun baru dan ingin mendapat gambaran ihwal kemungkinan terwujudnya hal itu.

Order juga meningkat menjelang Pemilihan Umum 2024. Dini mengaku banyak didatangi calon anggota legislatif yang penasaran soal keberuntungan dan hambatan dalam pemilu. Saat itu Dini hampir setiap hari menjawab pertanyaan klien, termasuk ada seorang caleg yang sama bolak-balik bertanya selang beberapa hari. Bahkan seorang calon kepala daerah dari luar Jawa Barat mengundang Dini ke rumahnya untuk berkonsultasi langsung. "Saya dibayar Rp 5 juta," tutur warga Bandung ini.

Ramalan kartu tarot juga ramai di banyak akun lain. Pada Selasa pagi, 7 Januari 2025, misalnya, Tengku Sri Wardani, 51 tahun, melayani para klien melalui akun TikTok @Tarot_Teungku. Dia mendapat banyak pertanyaan yang masuk lewat kolom komentar. Dari soal hubungan percintaan, problem rumah tangga, hingga persoalan rezeki.

Video promosi jasa konsultasi ramalan kartu tarot di media sosial TikTok. TEMPO/Nufus Nita Hidayati

Untuk menjawabnya, Tengku meletakkan tiga sampai enam kartu tarot dalam posisi terbuka. "Ada harapan kamu bisa terwujud. Untuk masalah rezeki, masih ada gangguan. Jangan menyerah, ya," ujar Tengku, yang mengizinkan Tempo mengutip obrolan dalam siaran langsung tersebut.

Uang masuk jika ada yang ingin bertanya lebih detail lewat WhatsApp. Panggilan suara bertarif Rp 150 ribu per jam dan panggilan video Rp 250 ribu per jam. Dalam sehari, Tengku biasa menerima 5-10 konsultasi privat.

Saat wawancara berlangsung, Tengku baru kembali dari Cianjur, Jawa Barat. Di sana, dia melayani 40 klien selama hampir sebulan. Tengku diundang seorang pengikutnya di TikTok yang memintanya datang dengan tarif Rp 300 ribu per orang per 1 jam tarot reading. "Tahun baru memang banyak klien," kata warga Desa Kota Batu, Bogor, itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Ihsan Reliubun

Ihsan Reliubun

Menjadi wartawan Tempo sejak 2022. Meliput isu seni dan budaya hingga kriminalitas. Lulusan jurnalistik di Institut Agama Islam Negeri Ambon. Alumni pers mahasiswa "Lintas"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus