Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis Kasandra Putranto menanggapi janji calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil yang ingin menyediakan Mobil Curhat untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Menurutnya, apabila kelak janji tersebut akan direalisasikan, beberapa hal perlu diperhatikan, mulai dari izin praktik ahli kesehatan jiwa yang dihadirkan, efektivitas waktu penyediaan mobil tersebut, hingga solusi jangka panjang untuk masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya mengapresiasi perhatian Pak Ridwan Kamil. Hanya saja, tentu harus dipertimbangkan banyak hal terkait gagasan itu. Yang paling penting bukan hanya layanannya tersedia tapi juga bisa terjangkau dan bisa diakses seluruh masyarakat,” kata lulusan Universitas Indonesia itu, Senin, 2 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia juga mengatakan program tersebut perlu mempertimbangkan solusi jangka panjang bagi masyarakat yang curhat di mobil tersebut. Misalnya, apabila yang curhat ternyata butuh rujukan atau perlu minum obat, hal itu juga perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Curhat persoalan ekonomi
Kasandra memberi contoh lain apabila masyarakat mengalami masalah kesehatan mental karena persoalan ekonomi, pemerintah juga mungkin dapat memberikan bantuan kepada pasien.
“Karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi saya rasa, kita perlu memberikan solusi yang betul-betul komprehensif,” ujarnya.
Selain itu, Kasandra juga menyoroti terkait efektivitas waktu Mobil Curhat. Dengan kesibukan sebagian besar masyarakat Jakarta dan padatnya lalu lintas, ia berharap hal tersebut juga menjadi pertimbangan.
Sebagai informasi, calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil telah membeberkan program-programnya apabila kelak terpilih menjadi gubernur. Salah satu program yang diutarakan adalah Mobil Curhat yang nantinya akan berisi konselor, psikiater, hingga pemuka agama agar masyarakat tak lagi curhat di media sosial. Ridwan mengatakan program tersebut bertujuan untuk mengatasi persoalan kesehatan mental di Jakarta.