Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Teh adalah minuman yang sangat serbaguna. Anda dapat menikmatinya dalam berbagai bentuk, baik panas atau dingin, dengan pemanis atau tanpa, serta dengan berbagai varian rasa mulai dari jahe hingga masala chai. Salah satu opsi yang dapat dinikmati adalah boba tea, yang juga dikenal sebagai bubble tea, pearl milk tea, atau hanya boba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun teh biasanya dianggap sebagai minuman sehat, pertimbangkan tambahan dalam boba tea dan mungkin Anda akan bertanya, "Apakah boba tea sehat?"
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Boba tea adalah minuman teh yang biasanya disajikan dingin dan berisi bola tapioka kenyal yang juga disebut boba. Bola tapioka ini terbuat dari singkong, sebuah jenis umbi-umbian.
Menurut Diana Ark Chen, pendiri BUBLUV Bubble Tea, boba pertama kali ditemukan di Taiwan pada tahun 1980-an dan kemudian diperkenalkan di Amerika pada awal tahun 1990. Proses tradisional pembuatan boba tea biasanya dimulai dengan mencampur teh, susu, es, sirup perasa, atau gula, dan kemudian menambahkan boba ke minuman akhir. Selain itu, boba tea juga hadir dalam beragam varian rasa buah dan manis.
Kalori yang Tinggi pada Boba Tea
Chen bercerita tentang pengalaman pribadinya dalam menikmati boba tea dan menyadari bahwa satu gelas boba tea berukuran 16 ons memiliki kalori yang setara dengan tiga kaleng Coca-Cola. Dalam video tersebut, dia menceritakan, "Saya dulu sangat menyukai teh boba saat saya kuliah dan sering meminumnya setiap minggu. Namun, kemudian saya menyadari seberapa tidak sehatnya minuman ini."
Dalam video tersebut, dia juga mencatat bahwa boba tea mengandung tingkat gula yang tinggi. Sebuah gelas berukuran 16 ons berisi sekitar 38 gram gula, melebihi batas harian yang ditetapkan oleh American Heart Association, yaitu 25 gram untuk wanita dewasa dan 36 gram untuk pria dewasa.
Meskipun Anda dapat mencoba menyesuaikan pesanan boba Anda dengan meminta lebih sedikit sirup atau gula, bola tapioka sendiri memberikan manfaat gizi yang sangat minim. Menurut Laura Iu, seorang ahli gizi, "Bola tapioka terbuat dari akar singkong dan, meskipun mengandung beberapa nutrisi, sebagian besar hancur dalam proses memasak, sehingga tapioka tidak memiliki kandungan gizi yang tinggi." Karena proses pengolahan ini, tepung tapioka digolongkan sebagai karbohidrat olahan.
Satu cangkir pearl tapioka, yang setara dengan sekitar dua kali lipat jumlah yang ditambahkan ke secangkir teh tradisional berukuran 16 ons, berisi 544 kalori, yang sebagian besar berasal dari karbohidrat. Meskipun karbohidrat adalah komponen penting dalam pola makan Anda, jenis karbohidrat tidak semuanya sama. Karbohidrat olahan, berbeda dari karbohidrat biji-bijian, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan tajam yang bisa menimbulkan rasa lapar dan keinginan untuk makanan, sesuai dengan laporan Journal of Missouri State Medical Association.
Potensi Manfaat Boba Tea
Boba tea tidak sepenuhnya tanpa manfaat kesehatan, menurut Iu. "Boba tea biasanya dibuat dengan dasar teh hijau atau teh hitam," katanya. "Teh non-herbal seperti teh hijau dan teh hitam kaya akan antioksidan yang disebut polifenol, yang telah terbukti berkaitan dengan mengurangi peradangan dan melawan kanker."
Meski begitu, pada akhirnya, tambahan susu, sirup, gula, dan mutiara tapioka dalam boba tea lebih banyak menawarkan kerugian gizi daripada manfaatnya, menurut Chen.
Jika Anda masih ingin menikmati minuman manis tanpa harus khawatir tentang asupan gula berlebih, ada alternatif lain. Anda bisa mencoba membuat boba tea di rumah atau menyesuaikan pesanan Anda di toko boba setempat.
Saran dari Lu adalah, "Apa yang mungkin tidak disadari orang adalah bahwa boba tea dapat disiapkan dengan bahan-bahan segar dan seringkali bisa disesuaikan. Boba tea dapat disiapkan dengan tiga jenis dasar, yaitu teh [hitam] biasa, teh susu, atau teh buah. Kemudian Anda bisa memilih apakah ingin menambahkan susu atau tidak, serta tingkat kemanisan yang diinginkan, mulai dari gula penuh, setengah gula, hingga tanpa gula, serta memilih topping sesuai selera."
RYZAL CATUR ANANDA SS | YUNIA PRATIWI
Pilihan editor: Membedah Perbedaan Thai Tea dan Teh Tarik