Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa wanita memilih tanam bulu mata untuk mendapatkan bulu mata panjang dan tebal. Hal ini tentu akan menunjang penampilang Anda secara kesleuruhan. Namun sebelum memulai tanam bulu mata, Anda wajib mengetahui prosedur aman sekaligus risikonya.
Tanam bulu mata bukanlah bulu mata palsu yang ditempel begitu saja menggunakan lem. Tanam bulu mata dilakukan dengan merekatkan satu helai demi satu helai bulu mata palsu ke ujung bulu mata Anda menggunakan lem khusus, dengan bantuan pinset. Dalam sekali pengerjaan, akan ada sekitar 40-100 helai bulu mata yang dipasangkan di mata Anda. Tak heran bila proses ini bisa sampai memakan waktu 2-3 jam pengerjaan. Beberapa salon maupun klinik kecantikan pun memasang tarif hingga jutaan rupiah bagi Anda yang ingin menjalani prosedur tanam bulu mata ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jika dikerjakan dengan benar, mata Anda akan terlihat ekspresif. Anda pun tidak perlu memakai maskara dalam jangka panjang. Sebaliknya, ada risiko kesehatan serius yang mengancam jika pengerjaan dilakukan asal-asalan. Berikut ini beberapa hal yang perli diketahui sebelum melakukan prosedur tanam bulu mata.
Tips sebelum tanam bulu mata
1. Pilih bahan bulu mata yang bagus
Saat ini, terdapat 3 tipe bulu mata yang bisa dipilih, yakni dari bahan alami (seperti sutera maupun bulu binatang), bahan sintetis, maupun serat plastik. Bulu mata dari bahan sintetis terkenal ringan dan lebih nyaman digunakan sehingga kerap dipilih oleh para artis. Namun harganya juga paling mahal dibanding bulu mata sintetis maupun plastik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
2. Pastikan lem yang digunakan aman
Salah satu kekhawatiran terbesar pada tanam bulu mata ialah penggunaan lem yang sudah kedaluwarsa. Oleh karena itu, Anda berhak meminta terapis tanam bulu mata Anda untuk memperlihatkan kemasan serta memastikan tanggal kedaluwarsa lem yang akan diaplikasikan ke kelopak mata Anda. Kekhawatiran lain akan penggunaan lem pada proses tanam bulu mata ini adalah munculnya reaksi alergi, terutama pada kulit yang sensitif.
Untuk menghindari hal ini, Anda dapat melihat daftar bahan yang digunakan pada lem tersebut dan menghindarinya jika memang Anda memiliki alergi salah satu atau beberapa bahan yang digunakan. Cara lain untuk mengetahui Anda memiliki alergi terhadap bahan pada lem atau tidak ialah dengan melakukan tes sederhana. Aplikasikan sedikit lem ke punggung tangan, jika kulit menjadi kemerahan atau gatal, itu tandanya Anda alergi dengan bahan yang digunakan pada lem.
3. Pilih klinik tepercaya
Jika Anda melakukannya di salon atau klinik abal-abal, kemungkinan terjadinya kesalahan prosedur tanam bulu mata, cukup besar terjadi. Kesalahan prosedur yang dimaksud misalnya menempelkan beberapa helai bulu mata palsu ke satu bulu mata asli, yang dapat mengakibatkan kerontokan bulu mata asli. Kesalahan awam lainnya ialah perekatan lem di kelopak mata (seharusnya di bulu mata), yang akhirnya menimbulkan iritasi hingga sakit mata serius. Sebab itu, sangat penting bagi Anda melakukan tanam bulu mata di salon atau klinik kecantikan dengan reputasi baik, dengan tenaga ahli yang profesional di bidangnya.
4. Ketahui daya tahannya
Bulu mata lebat hasil tanam bulu mata tidaklah permanen, melainkan hanya bertahan 2 minggu hingga 2 bulan. Separuh dari bulu mata yang ditempelkan ini akan rontok secara alami setidaknya satu bulan setelah ekstensi dilakukan. Jika ingin kembali memiliki bulu mata yang lebat, Anda harus melakukan touch-up tanam bulu mata. Biaya touch-up biasanya tidak semahal penanaman pertama. Sebab, bulu mata yang harus dipasang, tidak sebanyak sebelumnya.
5. Pahami risikonya
Ketika tanam bulu mata tidak dilakukan sesuai prosedur, Anda bisa mengalami efek samping yang tidak mengenakkan, seperti mata merah dan perih, gatal dan kemerahan di kulit sekitar mata, mata atau kelopak mata menjadi bengkak dan nyeri, bulu mata menipis atau rontok, terutama jika Anda sering menggosok-gosok mata.
Jika hal ini terjadi, langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah mengompres area mata menggunakan air dingin. Bila kondisi Anda tidak membaik dalam 24 jam, periksakan kondisi tersebut ke dokter mata untuk mendapat penanganan yang tepat.