Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Metabolisme berperan penting dalam mengubah makanan menjadi energi dan menjaga keseimbangan tubuh. Proses metabolisme yang sehat membantu mempertahankan berat badan, energi, dan kesehatan secara keseluruhan. Namun tanpa disadari, metabolisme bisa melambat dan mempengaruhi tubuh. Karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda yang mengindikasikan tubuh mengalami metabolisme lambat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari WebMD, proses metabolisme mempengaruhi seberapa banyak energi yang digunakan tubuh dan seberapa banyak yang disimpan. Istilah metabolisme sering muncul dalam pembahasan tentang kesehatan, berat badan, dan nutrisi. Perlu diketahui pula bahwa metabolisme bisa berbeda-beda setiap orang, ada yang metabolismenya tinggi, rendah, lambat, atau cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memiliki metabolisme cepat berarti tubuh membakar banyak kalori bahkan saat beristirahat. Sebaliknya, jika metabolisme cenderung lambat, tubuh dapat berfungsi dengan lebih sedikit asupan kalori. Namun, yang mungkin tidak disadari banyak orang adalah bahwa perbedaan metabolisme cepat dan lambat tidak selalu berhubungan langsung dengan berat badan.
Banyak orang dengan metabolisme atau laju metabolisme basal (BMR) yang tinggi justru dapat mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Dengan kata lain, metabolisme yang cepat tidak selalu berarti seseorang akan tetap kurus. Berat badan dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti tingkat aktivitas fisik, jumlah makanan yang dikonsumsi, serta jenis makanan yang dikonsumsi.
Lantas, apa saja tanda-tanda seseorang mungkin mengalami metabolisme yang lambat?
Dikutip dari Verywell Health, berikut tanda-tanda metabolisme yang lambat:
- Kenaikan berat badan yang tidak diinginkan/kesulitan menurunkan berat badan
- Kelelahan
- Suhu tubuh lebih rendah
- Keinginan mengonsumsi gula/karbohidrat
- Penyembuhan luka yang buruk
- Rambut rontok/kuku rapuh
- Depresi/kecemasan
- Sembelit/kembung
- Kadar tiroid rendah (hipotiroidisme) memperlambat fungsi metabolisme.
Cara Meningkatkan Metabolisme
Masih dilansir dari Verywell Health, berikut cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan metabolisme:
1. Makan Lebih Banyak Protein
Pola makan yang tinggi protein , seperti daging, telur, ikan, dan kacang-kacangan, meningkatkan metabolisme dan pembakaran kalori. Beberapa temuan terbaru menunjukkan bahwa protein dapat mempercepat metabolisme khususnya lemak.
2. Minum Lebih Banyak Air
Proses metabolisme membutuhkan cairan, oleh karena itu asupan air sangatlah penting. Penelitian telah menemukan bahwa minum lebih banyak air dapat meningkatkan laju metabolisme karena mekanisme hidrasi memperluas volume sel.
3. Latihan Intensitas Tinggi
Latihan intensitas tinggi, seperti latihan interval intensitas tinggi (HIIT), melibatkan periode latihan aerobik berat yang singkat dan intens diikuti oleh periode latihan intensitas rendah yang diperpanjang. Aktivitas fisik seperti ini memiliki pengaruh terhadap metabolisme.
4. Angkat Beban
Latihan kekuatan, seperti resistance band atau angkat beban, juga dapat memberikan pengaruh positif pada metabolisme.
5. Minum Teh Oolong atau Teh Hijau
Teh hijau dan teh oolong secara tradisional disebut-sebut memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satunya adalah dapat meningkatkan metabolisme, apabila dikonsumsi secara teratur.
6. Makan Makanan Pedas
Cabai rawit dan makanan pedas mengandung capsaicin yang mempengaruhi metabolisme. Dalam tinjauan yang luas, para peneliti mencatat bukti bahwa pola makan yang menekankan zat ini memperbaiki tanda-tanda penyakit metabolik (gangguan yang mempengaruhi metabolisme) dan membantu mengelola obesitas.
7. Tidur yang cukup
Meskipun kurang tidur mungkin tidak berdampak langsung pada metabolisme, hal itu menyebabkan tubuh kekurangan energi serta meningkatkan risiko kenaikan berat badan, obesitas, diabetes, yang memang mempengaruhi metabolisme.
8. Minum Kafein
Dalam sebuah penelitian yang menilai dampak kafein terhadap diabetes, para peneliti mencatat bahwa mereka yang minum empat cangkir sehari selama enam bulan mengalami penurunan lemak tubuh sekitar 4 persen.
9. Usahakan Bergerak
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat berdampak buruk pada kesehatan. Hal ini meningkatkan risiko obesitas, mempengaruhi perkembangan tulang dan otot, serta mempengaruhi metabolisme.
10. Hindari Diet Kilat
Banyak tren diet yang menjanjikan peningkatan metabolisme dan pengelolaan berat badan. Pikirkan dengan baik tentang klaim peningkatan metabolisme karena klaim tersebut tidak selalu benar. Diet ketat yang berfokus pada pembatasan makanan yang ketat dapat mencegah tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya.
11. Mengurangi Stres
Saat stres, tubuh melepaskan kortisol, hormon stres. Kortisol mengaktifkan respons tubuh untuk melawan atau lari, mempersiapkan tubuh secara fisik untuk menghadapi ancaman yang dirasakan. Aliran darah dan pengeluaran energi dialihkan dari pencernaan dan metabolisme ke otot dan otak sehingga memperlambat laju metabolisme.
Pilihan Editor: Jus Buah Beri Bantu Perkuat Metabolisme