Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Budikdamber atau yang biasa disebut dengan budidaya ikan dalam ember adalah salah satu solusi untuk budidaya ikan di lahan sempit. Teknik ini baik untuk penduduk kota yang kurang memiliki lahan luas, namun ingin memelihara ikan lele.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budikdamber memadukan antara sektor perikanan dan pertanian. Melalui budikdamber kita dapat membudidayakan ikan serta menanam sayur. Budikdamber mengadaptasi teknik budidaya aquaponik yang merupakan teknik budidaya tanaman sayuran dengan media tanam selain tanah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut penelitian yang dilakukan Universitas Panca Marga, berikut beberapa langkah untuk melakukan budikdamber:
1. Persiapan Wadah
Perangkat budikdamber terdiri dari wadah budikdamber berupa ember ukuran 80 liter yang kemudian dilubangi untuk dipasang kran air. Setelah itu dipasang kawat untuk mengkait gelas plastik dan gelas plastik tersebut digunakan sebagai wadah untuk budidaya kangkung.
Gelas plastik bagian bawah dilubangi agar tanaman lebih mudah memanfaatkan nutrisi dari kotoran ikan, yang jika dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikan.
Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter fegetasi yang akan mengurangi zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan.
2. Penebaran Bibit Lele dan Penanaman Sayur Kangkung
Kegiatan yang dilakukan setelah pembuatan wadah budikdamper adalah persiapan media budikdamber. Ember 80 liter diisi air sampai 60 liter. Gelas plastik diisi arang yang sudah dihancurkan untuk media tanam sayur. Setiap ember diisi sekitar 15 ekor bibit lele, kualitas air terjaga.
3. Panen Ikan Lele
Kegiatan budikdamber dapat dilakukan selama satu bulan. Hasil dari kegiatan ini berupa ikan lele dan sayuran kangkung. Ikan lele yang sudah bisa dipanen berukuran sekitar 15- 20 sentimeter. Panen ikan lele tidak dilakukan secara bersamaan untuk seluruh ember karena ukuran lele tidak seragam untuk pemeliharaan selama satu bulan tersebut. Panen pertama tiga lele dan panen kedua tujuh lele.
4. Panen Kangkung
Panen kangkung pertama kali setelah pemeliharaan selama dua sampai tiga minggu. Jumlah awal panen kangkung rata-rata satu ikat per ember. Jumlah panen kangkung akan berkurang ketika sudah memasuki bulan ke tiga dan ke empat pemeliharaan. Ketika jumlah panen kangkung sudah mulai berkurang, bisa dilakukan penanaman kembali dengan pergantian bibit baru.
MELINDA KUSUMA NINGRUM