Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa jenis olahraga seperti golf, tenis, badminton, voli, sepak bola, dapat mengakibatkan cedera tangan dan bahu dan cedera paling sering terjadi pada otot dan sendi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cedera bahu ringan dapat diatasi dengan melakukan peregangan dan fisioterapi, sedangkan cedera akibat peradangan otot dapat diatasi dengan istirahat, kompres es, analgesik serta terapi.
Baca juga:
Bahagia Itu Pilihan, Simak 7 Hal yang Harus Dilakukan
Tingkatkan Risiko Kematian, Cek 6 Cara Hindari Lemak Trans
Awkarin & Lucinta Luna Heboh Soal Haid? Intip 4 Jurus Hadapi PMS
Namun, menurut Dokter Spesialis Bedah Ortopedi di Rumah Sakit Pondok Indah, Iman Widya Aminata, untuk cedera bahu dengan kondisi tertentu seperti otot robek atau dislokasi bahu, pasien memerlukan diagnosa dan penanganan yang lebih komprehensif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika kondisinya sudah sangat serius, maka bisa jadi, perlu dilakukan tindakan pembedahan.
"Masa pemulihan pasca-operasi membutuhkan waktu hingga lima bulan yang meliputi masa proteksi, fase mobility untuk mengembalikan fleksibilitas bahu serta fase untuk meningkatkan kekuatan bahu," ungkapnya, Rabu 23 Mei 2018.
Yang terakhir, ujarnya, adalah fase di mana pasien dapat kembali melakukan aktivitas olahraga seperti semula. Dimulai dari latihan untuk non-contact sport, baru dilanjutkan dengan latihan untuk contact sport.
Sebenarnya tidak hanya tangan dan bahu, kaki juga rentan terhadap cedera olahraga, terutama bagi para pemain sepak bola dan basket.
Cedera olahraga pada kaki dan pergelangan kaki yang umum terjadi di antaranya adalah robeknya ligamen pergelangan kaki dan cedera tendon. Kemudian achilles, dislokasi tendon peroneal serta keluhan nyeri yang berhubungan dengan kondisi flatfoot atau kaki datar.