Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Empat desa di Asia Tenggara terpilih sebagai Desa Wisata Terbaik 2024 oleh Organisasi Pariwisata Dunia atau UNWTO. Keempat desa tersebut ada dua di Indonesia, dan masing-masing satu di Thailand dan Vietnam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penghargaan bergengsi yang diumumkan pada tanggal 15 November 2024 diberikan kepada Desa Wisata Jatiluwih dan Wukirsari di Indonesia, Bo Suak di Thailand, dan Tra Que di Vietnam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
UNWTO meninjau lebih dari 260 permohonan dari 60 negara untuk memilih desa-desa yang unggul dalam pariwisata berkelanjutan, dengan menekankan keadilan sosial, kemajuan ekonomi, dan kepedulian terhadap lingkungan. Inisiatif “Desa Wisata Terbaik” menyoroti peran penting pariwisata dalam melestarikan lanskap pedesaan, tradisi, keanekaragaman hayati, budaya, dan mata pencaharian melalui kegiatan seperti pertanian, perikanan, dan keahlian memasak.
Berikut ini keunggulan desa wisata terbaik di Asia Tenggara
1. Desa Jatiluwih
Desa Jatiluwih terletak 700 meter di atas permukaan laut di Bali, destinasi liburan terkenal di Indonesia. Tepatnya di di dekat Gunung Batukaru, gunung berapi tertinggi kedua di pulau itu. Desa indah ini memiliki lahan pertanian subur seluas 53 ribu hektar, terkenal dengan persawahannya yang menakjubkan.
Dengan pemandangannya yang tenang dan udara segar, Jatiluwih merupakan tempat favorit untuk trekking, berkemah, dan bersepeda. Wisatawan juga dapat menikmati restoran-restoran lokal yang menawarkan hidangan yang diolah dari bahan-bahan segar buatan sendiri.
2. Desa wisata Wukirsari
Terletak di kawasan Bantul, Kota Yogyakarta. Desa wisata ini diperingati sebagai pusat kebudayaan kesenian tradisional Indonesia, dengan menawarkan eksplorasi kerajinan tangan seperti pembuatan batik, wayang kulit, dan ukiran kayu. Atraksi yang menonjol adalah Program Wayang Wukirsari, sebuah perjalanan interaktif ke dalam wayang kulit Indonesia, di mana pengunjung dapat mempelajari tari tradisional, teater, dan musik gamelan. Pengalaman ini berpuncak pada pertunjukan langsung epos Ramayana di Panggung Pendopo, yang menampilkan kostum asli.
Wisatawan mengikuti workshop batik di Kampung Batik Giriloyo Wukirsari Bantul Yogyakarta. Dok. Batik Giriloyo
3. Desa Bo Suak
Desa Bo Suak, yang terletak di Distrik Mueang Nan di utara Thailand, adalah desa Thailand pertama yang mendapatkan penghargaan “Desa Wisata Terbaik”. Hanya berjarak 15 menit berkendara dari Kota Nan, komunitas dinamis berpenduduk 6.500 jiwa ini menawarkan sepotong budaya Thailand yang otentik. Wisatawan dapat mendalami kerajinan tradisional seperti tembikar dan tenun, serta merasakan langsung cara hidup desa.
4. Desa Tra Que
Terletak 3 kilometer dari kota kuno Hoi An, Desa Tra Que berdiri sejak abad ke-16 dan berbatasan dengan Sungai Co Co dan Laguna Tra Que. Lokasinya di pulau sungai dekat laut menyediakan iklim sedang dan tanah subur, sehingga ideal untuk pertanian sayuran organik.
Dulu, kebun sayur tersebar di antara rumah-rumah, dan sawah tidak rata akibat adanya praktik penggalian kolam untuk irigasi. Lebih dari 20 tahun yang lalu, pemerintah mulai mengembangkan model ekowisata di Tra Que. Sebagai bagian dari upaya ini, rumah-rumah direlokasi, kolam-kolam diisi untuk menciptakan ladang sayuran berbentuk persegi, dan jalan datar dibangun untuk meningkatkan aksesibilitas.
TRAVEL AND TOUR WORLD | VN EXPRESS