Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
UNTUK pertama kalinya dalam sejarah video game abad ini, pemain berkesempatan menjadi kucing. Bukan kucing berbentuk kartun yang bisa menembak ataupun terbang. Di Stray, kucing, ya, kucing. Bisanya cuma mengeong dan kabur jika ketakutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Realisme seputar Felis catus itu menjadi kekuatan Stray. Game besutan BlueTwelve, studio dengan kurang dari sepuluh personel di Prancis, ini menampilkan kucing apa adanya. Menggemaskan sekaligus, sering kali, menyebalkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirilis serentak di PlayStation dan PC pada Selasa, 19 Juli lalu, Stray menceritakan perjuangan seekor kucing oranye untuk kembali ke keluarganya. Dia terperosok dan terjebak di kota kuno yang tersembunyi di bawah tanah. Seluruh penghuni kota tersebut adalah robot. Mereka senantiasa terancam oleh makhluk pemangsa, mutasi dari bakteri pengurai sampah ciptaan manusia--yang dikisahkan telah lama punah.
Di alam penuh bahaya itulah si kucing oranye hadir memberikan harapan bagi warga kota yang terinspirasi oleh Kota Bertembok Kowloon di Hong Kong tersebut. Kegesitannya berlari serta kelihaiannya menyelinap menjadi senjata utama, lebih tepat disebut satu-satunya modal, menghadapi para predator dan droid jahat. Jadi, jangan berharap si oren bisa mencakar atau menggigit monster sampai pingsan. Yang bisa ia perbuat cuma ngacir.
Sisanya, ya, dia melakukan apa yang biasa kucing lakukan. Mencakar-cakar karpet dan kertas dinding, ndusel-ndusel di kaki orang, eh robot, sampai menjatuhkan kaleng cat. Rasakan getaran halus di stik DualSense PlayStation 5 seiring dengkuran si meong saat tidur. Singkatnya, pemain diajak menjadi kucing yang seutuhnya.
Kucing oranye di Stray bisa berinteraksi dengan robot berkat terjemahan droid yang menempel di punggungnya. Tangkapan Layar dari PlayStation 5
Dengan sudut pandang orang ketiga--lebih tepat disebut kucing ketiga karena posisi kamera yang rendah--Stray menyajikan gameplay yang unik. Layaknya kucing liar betulan yang lihai memanjat, pemain tidak akan jatuh dari pinggiran tembok. Cukup dengan mendapati landasan dan memencet tombol loncat, si oren akan melompat dan mendarat dengan mulus.
Proses lompat-melompat ini kerap kali memusingkan saat dilakukan di area padat, misalnya di bab The Slums. Karena sudut pandang yang tak pas, Tempo mendapati si kucing beberapa kali hilang atau terlihat masuk di dalam tembok setelah melakukan serangkaian lompatan vertikal.
Hingga tamat, bisa ditempuh sekitar lima jam, tidak ada dialog yang diperdengarkan di Stray. Si oren didampingi B-12, droid mungil yang menerjemahkan bahasa robot ke dalam teks berbahasa Inggris untuk pemain. Dari keterangan yang dipungut si oren dan B-12 sepanjang petualangan itulah, pemain bisa mendapatkan kisah keseluruhan dari game berbasis teka-teki ini. Demi pengalaman bermain yang paripurna, kami menyarankan Anda untuk tidak melewatkan informasi-informasi yang terserak tersebut.
Kombinasi kekuatan cerita, visual, musik, dan gameplay membuat Stray menjadi perbincangan hangat di kalangan gamer. Media game terkemuka, seperti GamesRadar+, Destructoid, dan VG247, memberikan nilai nyaris sempurna, 9 dari 10. Adapun Washington Post dan Guardian menyematkan poin tertinggi, 10.
#INFO Game Stray
Harga Stray Relatif Lebih Murah
Daya tarik lain dari Stray adalah harga. Pengguna PlayStation 4 dan PlayStation 5 bisa memainkannya secara gratis jika berlangganan PS Plus Deluxe atau Extra. Bagi mereka yang tidak berlangganan, ada program uji coba gratis sepekan. Pengguna PC bisa membeli Stray di Steam seharga Rp 150 ribu.
Belum ada keterangan soal angka penjualan game indie ini, namun Steam melaporkan ada lebih dari 62 ribu orang yang memainkan Stray secara bersamaan setelah peluncuran pada Selasa lalu. Ini merupakan rekor bagi Annapurna, distributor asal Los Angeles yang menerbitkan 25 game sejak 2018. Semua tersihir oleh keimutan kucing. Pesona yang tak luntur sejak bangsa Mesir kuno memuja mereka lebih dari dua ribu tahun silam.
REZA MAULANA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo