Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Dokter Thailand Imbau Pelancong Pikir Ulang Rencana Liburan ke Jepang setelah Kematian Barbie Hsu

Dokter tersebut mengatakan bahwa wabah flu di Jepang terbilang parah, Tokyo termasuk kota dengan tingkat infeksi tinggi.

5 Februari 2025 | 14.00 WIB

Puluhan wisatawan memadati Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, 30 April 2019. Kaisar Akihito akan melepas Takhta Krisantemum lewat satu upacara yang dilangsungkan sore ini. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Perbesar
Puluhan wisatawan memadati Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, 30 April 2019. Kaisar Akihito akan melepas Takhta Krisantemum lewat satu upacara yang dilangsungkan sore ini. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang dokter menyarankan wisatawan Thailand untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan mereka ke Jepang setelah kematian Barbie Hsu. Aktor Taiwan itu meninggal akibat influenza yang diperumit oleh pneumonia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Jade Boonyawongwiroj, asisten direktur Rumah Sakit Maharat Nakhon Ratchasima, mengatakan bahwa wabah influenza di Jepang terbilang parah. Rata-rata ada 66.132 kasus baru dilaporkan setiap hari selama 144 hari terakhir, menurut Nation Thailand.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut dia, beberapa daerah di Tokyo memiliki tingkat infeksi yang tinggi. Sejumlah beberapa rumah sakit bahkan sudah menolak menerima pasien kecuali dalam kondisi serius.

Sebelumnya, para ahli medis di Hong Kong juga memperingatkan wisatawan dengan kondisi kesehatan kronis untuk menghindari perjalanan ke daerah yang mengalami lonjakan kasus flu. Spesialis pengobatan pernapasan di Hong Kong, Leung Chi-chiu, menyarankan masyarakat melakukan vaksinasi flu sebelum liburan ke luar negeri. Selain itu, dia menyarankan pelancong menghindari daerah yang ramai dan berventilasi buruk, mengatur waktu perjalanan, memakai masker, dan menjaga kebersihan tangan dengan baik.

Kasus Flu di Jepang

Institut Penyakit Menular Nasional Jepang memperkirakan bahwa dari 2 September 2024 hingga 26 Januari 2025, negara tersebut mencatat sekitar 9,52 juta kasus flu, menurut data yang dirilis pada 31 Januari.

Pada pekan terakhir Desember 2024, Jepang mencatat kasus wabah influenza terbesar dalam 25 tahun. Data dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, dari 23-29 Desember terdapat 317.812 orang didiagnosis alami flu. Jumlah itu meningkat tiga kali lipat dibanding angka terbesar pada 2023 yaitu 104.612 kasus. Jumlah pada periode Desember 2024 itu menjadi yang paling tinggi sejak 1999.

Virus influenza musiman yang saat ini menyebar di Jepang adalah subtype A (H1N1), A (H3N2), dan tipe B. "Fakta bahwa masyarakat memperluas jangkauan pergerakan mereka saat memasuki musim liburan bisa jadi merupakan faktor penyebabnya," kata seorang pejabat kementerian seperti dilaporkan oleh Kyodo News.

Barbie Hsu Terinfeksi Influenza

Barbie Hsu, 49 tahun, yang juga dikenal sebagai Big S, meninggal pada hari Ahad, saat berada di Jepang untuk liburan Tahun Baru Imlek.Upacara kremasinya berlangsung di Jepang. Suaminya, musisi Korea Selatan DJ Koo, diperkirakan akan membawa abunya kembali ke Taiwan pada 6 Februari, menurut TVBS.

Thailand berada di peringkat keenam di antara 10 negara teratas untuk kedatangan orang asing di Jepang. Lebih dari 1 juta wisatawan Thailand mengunjungi negara tersebut tahun lalu.

VN EXPRESS | KYODO 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus