Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Jalan-jalan ke Desa Penglipuran, Nikmati Lingkungan Asri di Kaki Gunung Batur

Sebagai desa yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang, tata ruang Desa Penglipuran mengikuti patokan adat.

21 Juni 2022 | 14.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Desa Penglipuran, Bali (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bali tidak hanya memiliki pantai indah, tapi juga desa-desa yang bikin kagum. Salah satu desa itu adalah Desa Wisata Penglipuran yang terletak di Desa Kubu, Kabupaten Bangli. Desa Panglipuran merupakan satu dari tiga desa yang dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terletak di kaki Gunung Batur, Kintamani, Penglipuran menawarkan udara yang lebih sejuk dibandingkan objek wisata lainnya di Bali. Daya tarik utamanya tentu kebersihannya. Saat memasuki desa ini, pengunjung akan disambut dengan deretan tanaman hijau, udara akan semakin terasa sejuk dan asri dengan pemandangan pagar tanaman yang menghiasi seluruh area desa. Berkat kebersihannya, desa wisata yang terletak di Bangli ini juga berhasil menyabet beberapa penghargaan, di antaranya Kalpataru, ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) pada tahun 2017, dan Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama di desa wisata ini, pengunjung dilarang menggunakan kendaraan bermotor. Jadi, wisatawan harus berjalan kaki. Tapi jalan kaki di sini tak terasa lelah karena disuguhi lingkungan yang asri, kuliner lezat, dan penduduk yang ramah.

Sebagai desa adat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang, tata ruang Desa Penglipuran pun mengusung patokan adat yang sudah turun temurun. Desa ini dibangun dengan Konsep Tri Mandala, di mana tata ruang desa dibagi menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.

Pembagian wilayah tersebut diurutkan dari wilayah paling utara hingga paling selatan. Di wilayah utara, ada Utama Mandala. Wilayah ini merupakan tempat suci atau tempat para dewa. Di sini pula tempat beribadah didirikan.

Di bagian tengah, ada zona yang disebut sebagai Madya Mandala. Zona tengah merupakan permukiman penduduk, di mana rumah-rumah penduduk dibangun berbanjar di sepanjang jalan utama.

Sedangkan, wilayah paling selatan disebut dengan Nista Mandala. Tempat ini adalah zona khusus untuk pemakaman penduduk.

Jika berjalan terus, pengunjung akan tiba di hutan bambu yang luasnya mencapai 45 hektare atau sekitar 40 persen dari luas keseluruhan Desa Penglipuran. Hutan bambu ini terus dijaga sebagai bentuk pelestarian warisan dari para leluhur dan wujud nyata dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

Hutan ini juga memiliki fungsi sebagai kawasan resapan air, sehingga kehadirannya juga kerap disebut sebagai hutan pelindung desa.

Setelah lelah mengelilingi desa, tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi jajanan khas Desa Penglipuran. Salah satu yang wajib dicoba adalah klepon ketela yang terbuat dari ketela ungu.

Rasa dari klepon ungu ini tidak jauh berbeda dengan klepon hijau yang biasa ditemukan di Pulau Jawa, namun, warna ungu dan bahannya yang berbeda memberikan cita rasa tersendiri.

Selain rasanya yang lezat, klepon ketela ungu juga mengandung serat, antioksidan, mineral, hingga vitamin B yang mampu membantu mengendalikan peradangan pada jantung dan pembuluh darah.

Untuk melepas dahaga, cobalah minuman bernama loloh cemcem. Minuman ini dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakatnya untuk menjaga stamina tubuh. Minuman berbahan dasar kunyit dan temulawak, serta menggunakan daun cemcem atau yang biasa disebut kedondong hutan ini memiliki rasa asam dan pahit, namun di sisi lain juga menyegarkan dan memiliki khasiat yang bagus untuk tubuh terutama pencernaan.

Desa Penglipuran bisa ditempuh selama 1,5 jam dari Nusa Dua. Tapi tak usah takut bosan karena selama di jalan, wisatawan akan disuguhi pemandangan yang memesona.

ANTARA

Baca juga: Penglipuran Village Festival 2021 Promosikan Destinasi Hijau dan Parade Budaya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus