Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - JKT48 terimbas oleh pandemi. Manajemen JKT48 mengaku kesulitan untuk bertahan. Hal ini diungkapkan oleh Manajer JKT48 Melody dalam pernyataan yang disampaikan secara virtual yang ditayangkan di kanal Youtube JKT48 pada Selasa malam, 10 November 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dalam keadaan ini, sebenarnya JKT48 sudah tidak dapat lagi melanjutkan aktivitas dan harus berhenti," kata Melody.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melody menuturkan, pandemi telah membuat banyak kegiatan JKT48 yang kerap dijalankan dengan melakukan kegiatan bertemu dengan penggemar secara langsung, terpaksa dibatalkan, sejak Maret lalu. Pertunjukan teater dihentikan, hand shake event dibatalkan dan banyak lagi hal yang membuat kegiatan JKT48 yang sangat terbatas," ujarnya.
Perempuan yang dikenal dengan sebutan Melody JKT48 ini menuturkan, untuk bertahan, mereka berusaha menggelar pertunjukan teater JKT48 secara live streaming dan video call JKT48. Tapi, upaya ini tetap tak bisa menutupi membengkaknya beban operasional perusahaan.
Melody Nurramdhani Laksani yang hengkan dari girl band JKT48 pada 2017. Kini wanita asal Bandung ini telah menikah dengan Hanif Fathoni. Instagram/@melodylaksani92
"Saat ini JKT48 memiliki sekitar 70 member termasuk siswa akademi dan 50 staf yang terus bekerja dan berusaha bertahan setiap hari agar kami bisa memberikan energi untuk fan," katanya.
Mantan member JKT48 ini menambahkan, hingga bulan ini, manajemen sudah melakukan banyak hal untuk bertahan hidup. "Tapi sejujurnya dengan dihentikannya pertunjukan teater, hand shake, dan konser, kami merasa tujuan JKT48 yaitu memberikan energi dan semangat bagi semua orang di Indoensia tidak bisa dilakukan dengan maksimal meski sudah berusaha sekuat tenaga," katanya mengakui.
Melody menekankan, faktanya, secara bisnis JKT48 mengalami kerugian yang amat banyak. "Kami dalam posisi yang sangat sulit untuk terus beroperasi," ucapnya.
Ia mengakui, dalam beberapa bulan terakhir, tim manajemen dan para stakeholder terus berdiskusi apakah sudah tidak ada cara lain untuk bubar. Katanya, apakah JKT48 yang telah bertahan selama sembilan tahun harus berhenti sampai di sini. Apakah grup yang didukung banyak orang harus selesai di sini?
Para personel JKT48 saat menggelar konrensi pers single High Tention di JKT48 Theatre Jakarta. Rabu, 30 Januari 2019. (TEMPO/Chitra Paramaesti)
"Saat ini hal yang ingin kami sampaikan kepada fans, dalam keadaan ini, sebenarnya JKT48 sudah tidak bisa melanjutkan aktivitas dan harus berhenti," ucapnya.
Di tengah tekanan tersebut, kata Melody, manajemen memikirkan kembali keberadaan grup yang beranggotakan remaja putri ini. Pada akhirnya, ia melanjutkan, manajemen berkesimpulan ingin tetap memberikan energi dan semangat bagi warga Indonesia.
Justru karena di masa pandemi seperti sekarang, menurut Melody, keberadaan JKT48 harus bisa memberikan energi dan semangat agar orang-orang dapat mengangkat kepala dari keterpurukan. "Setelah berdiskusi terus menerus, hanya ada satu cara agar JKT48 bisa bertahan, yaitu pengurangan jumlah member dan staf JKT48 agar grup ini tidak bubar," ucapnya. Ia menegaskan, keputusan melakukan keputusan melakukan restrukturisasi dalam grup ini sangat besar dan tidak ada pilihan lain.
Sebelum keputusan mengurangi member, pada akhir Oktober lalu, Desy JKT48 tiba-tiba menyatakan lulus dari kelompok yang telah membesarkan namanya. Kata lulus dalam JKT48 adalah hengkang dari grup yang berada dalam satu manajemen AKT48 di Jepang itu. Saat itu ia mengatakan akan tetap melanjutkan karier di dunia hiburan meski tidak lagi di JKT48. Ia ingin mengikuti jejak Zara Adhisty yang berhasil sukses menjadi aktris selepas lulus dari JKT48.