Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Pemerintah Korea Selatan Berencana Larang Adegan Merokok di K-Drama

Sejauh ini, di beberapa K-drama maupun acara hiburan lainnya, adegan merokok dihilangkan atau diburamkan secara diam-diam.

5 Februari 2024 | 19.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suzy dan Yang Se Jong dalam drama Doona!. Dok. Netflix

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan mengumumkan soal sensor media di Drama Korea atau K-drama yang bikin publik bingung. Pada Ahad, 4 Februari 2024, media setempat, Herald Corporation melaporkan bahwa Netflix dan layanan streaming video online lainnya menghadapi kritik lantaran mengekspos adegan merokok tanpa batas, yang diyakini dapat mendorong anak muda untuk merokok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menanggapi kekhawatiran tersebut, pemerintah Korea Selatan tak tinggal diam. Mereka berniat menyarankan batasan penggambaran adegan merokok kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan telah mengungkapkan partisipasinya dalam Konferensi ke-10 Konvensi Kerangka Kerja WHO tentang Pengendalian Tembakau (FCTC) yang akan digelar akhir bulan ini. Acara tersebut bertujuan meminta negara-negara anggota agar mengurangi penggambaran tembakau dan adegan merokok di seluruh platform streaming dan media lainnya.

Menyoroti Adegan Merokok Suzy di K-Drama Doona!

Sejauh ini, di beberapa K-drama maupun acara hiburan lainnya, adegan merokok dihilangkan atau diburamkan secara diam-diam. Namun pada platform layanan streaming ternama (OTT), adegan tersebut diekspos tanpa batasan khusus. The Korea Herald menyoroti drama Netflix, Doona! sebagai contoh. Di drakor tersebut, sang tokoh utama yang diperankan oleh Suzy sering terlihat merokok untuk mencerminkan karakter dari Webtoon aslinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, netizen Korea ikut menanggapi kabar tersebut dan membahas masalah ini. Banyak yang menyuarakan pendapat mereka bahwa rokok cenderung dipandang buruk di Korea jika dibandingkan dengan minuman beralkohol, penggunaan narkoba, dan kekerasan. Hal ini pun mengundang kritik publik karena kelonggaran media Korea Selatan terhadap penggambarkan budaya minum alkohol dan alkoholisme justru mendapat sorotan yang lebih banyak.

Reaksi Netizen Korea atas Larangan Adegan Merokok di K-Drama

Publik mengungkap jika peraturan untuk merokok di layar kaca dibatasi atau dilarang, maka peraturan tersebut juga harus berlaku untuk minum-minuman keras dan penggunaan narkoba. Sebab, netizen menganggap bahwa peraturan ini masih membingungkan karena justru adegan kekerasan, pembunuhan sadis, dan pelecehan seksual justru lebih banyak disebabkan oleh alkohol daripada rokok.

Berikut komentar netizen Korea Selatan atas rencana peraturan pemerintah soal pelarangan adegan merokok di K-drama. "Mengapa mereka menindak adegan merokok ketika ada banyak sekali adegan tokoh yang minum secara berlebihan dan terlibat dalam tindakan kekerasan setiap hari? Jika mereka akan menyensor adegan merokok, maka mereka juga harus menyensor adegan minum-minum yang berlebihan." "Mereka memasukkan adegan membelah perut dan memukul orang lain dengan kapak, tapi mereka menganggap rokok sebagai masalah?" "Narkoba boleh, tapi rokok tidak boleh? Benar-benar negara yang aneh."

ALLKPOP | THE KOREA HERALD

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus