Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Berita Tempo Plus

<font color=#FF9900>Negeri Surga</font> Penjarah Ikan

Penjarahan ikan di laut Indonesia kian marak. Kapal dari berbagai negara merangsek ke wilayah potensi ikan seperti Kepulauan Natuna, Laut Sulawesi, dan Laut Arafuru. Dalam setahun, kerugian negara akibat perampokan isi laut ini tak kurang dari Rp 30 triliun. Kerja mereka rapi bak mafia. Ada kapal besar di tengah laut yang berfungsi sebagai penadah, ada pula kapal khusus yang bertugas mengirim bahan bakar. Kini, lebih dari 500 orang ditahan lantaran aksi maling ikan tersebut.

12 Mei 2008 | 00.00 WIB

<font color=#FF9900>Negeri Surga</font> Penjarah Ikan
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

OMBAK Laut Arafuru memberikan goyangan terakhir MV Huang Wen, Maret lalu. Di Pelabuhan Pamako, Timika, Papua, kapal jumbo bercat putih berbendera Cina itu mengapung tenang. Gelombang laut tak menggoyahkan lambung kapal yang menimbun 490 ton ikan segar ini.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus