Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rapat penting berlangsung di markas Badan Narkotika Nasional (BNN), kawasan Cawang, Jakarta Timur. Jumat dua pekan lalu itu, 15 perwira duduk melingkari meja bundar. Mereka tengah berbagi tugas: membahas siapa yang jadi pengintai, siapa yang terjun untuk membekuk buruan mereka. Di ruangan yang sama, Direktur Narkotika Alami BNN Benny Mamoto sibuk dengan telepon selulernya. Dia terus memastikan informasi rahasia adanya kegiatan bisnis narkoba di penjara Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Benny menentukan waktunya: empat hari lagi mereka akan ”menyerbu” ke pulau itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo