Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

iklan

Semangat Anwar Membangun Tanah Kelahiran

Anwar Hafid mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sulawesi Tengah 2024-2029. 

18 Agustus 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota DPR RI, Anwar Hafid, menggunakan semangat para pahlawan kemerdekaan bangsa ini dari penjajah. Salah satu tugas memerdekaan adalah menghapus kemiskinan. “Kalau bangsa merdeka rakyat harus merdeka dari kemiskinan, rakyat merdeka dari ketertinggalan, rakyat merdeka dari hal-hal yang tidak dinikmati oleh sebagian orang lain di Indonesia ini," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Semangat membebaskan bangsa dari kemiskinan, khususnya di Sulawesi Tengah, yang membuat Anwar bertekad kembali ke kampung halaman unuk mencalonkan sebagai calon Gubernur Sulawesi Tengah di Pilkada 2024. "Saya ini sebenarnya terpilih menjadi anggota DPR. Tapi semangat itu yang yang mendorong saya untuk kembali. Semoga Allah SWT membukakan pintu kemudahan dan terpilih," kata dia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apabila terpilih sebagai Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar langsung mengatasi persoalan-persoalan yang ada di daerahnya. "Kalau jadi  gubernur saya bisa langsung mengeksekusi di lapangan, tidak seperti hari ini, di DPR hanya menyuarakan tapi tidak mengeksekusi," ucap Anwar.

Cita-cita besar Anwar kembali ke Sulawesi Tengah adalah untuk memerdekakan masyarakat Sulawesi Tengah dari kemiskinan dan ketertinggalan infrastruktur. Menurut dia, masih masyarakat yang tinggal di pulau-pulau, di atas gunung dan wilayah yang jauh dari pusat kota. “Mereka belum menikmati fasilitas perumahan, air minum, listrik, jalan yang bagus, infrastruktur kesehatan, pendidikan. Ini semua yang memanggil saya untuk kembali ke Sulawesi Tengah," ujarnya.

Anwar melihat dengan kekayaan sumber daya alam yang besar, Sulawesi Tengah masih menghadapi tantangan, salah satunya angka kemiskinan yang berada di angka 13 persen. Dia bertekad akan menyelesaikan dan mengurai akar kemiskinan. Apalagi Sulawesi Tengah menjadi salah satu provinsi yang cukup dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Dia ingin menjadikan Sulawesi Tengah Nambaso atau Sulawesi Tenggah Besar. "Kami ingin dan memimpikan, mencita-citakan Sulteng itu menjadi salah satu provinsi yang dikenal di Indonesia dengan prestasi tentunya," kata Anwar. 

Menurut Anwar, Sulawesi Tengah memiliki sumber daya alam dan alam yang indah. Potensi yang dapat dikembangkan antara lain, sebagai lumbung pangan di Sulawesi dan pemasok utama IKN dan potensi wisata yang beragam. 

Dia menginginkan Sulawesi Selatan menjadi pusat pangan nasional dengan angka pengangguran rendah, pendapatan petani yang tinggi dan masyarakatnya maju. Untuk mewujudkannya, Anwar mempersiapkan sembilan program Berani, yakni Berani Sehat, Berani Cerdas, Berani Lancar, Berani Murah, Berani Berdering, Berani Menyala, Berani Panen Raya, Berani Tangkap, dan Berani Berkah. 

Berani Lancar ini terkait dengan infrastruktur. Berani Murah untuk menstabilkan harga bahan pokok.Berani Berdering, menyediakan ketersediaan internet di seluruh desa. 

Kemudian Berani Menyala untuk ketersediaan pasokan listrik di semua daerah. Berani Panen Raya, menjadikan Sulteng lumbung pangan Indonesia. Berani Tangkap agar industri perikanan bisa hadir di Sulawesi Tengah. "Sehingga Selat atau Teluk Tolo dan Tomini yang menjadi bagian dari wilayah Sulawesi Tengah bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat dan nelayan kita," ujarnya.

Kemudian Berani Berkah, agar Sulteng kuat dengan dilandasi oleh nilai-nilai religius dan kearifan lokal. Berani Sehat, Anwar ingin membangun sebuah rumah sakit internasional, memperluas jangkauan pelayanan kesehatan, dan memastikan seluruh masyarakat Sulteng memiliki jaminan kesehatan.

"Kami akan membuat suatu formula agar masyarakat Sulteng itu cukup dengan KTP bisa berobat kalau yang tidak punya jaminan kesehatan," kata Anwar.

Anwar mengatakan, program Berani Cerdas untuk mempersiapkan masyarakat Sulawesi Tengah menyongsong Indonesia Emas 2045. Menurut dia, hal yang harus dipersiapkan adalah sumber daya manusianya mulai dari kemampuannya dan ilmunya. 

"Saya akan buat Nambaso yang singkatan dari anak miskin bisa sekolah, karena ke depan itu bangku sekolah bukan hanya milik orang punya uang. Sekolah tidak ada lagi perbedaan antara orang yang punya uang dan tidak punya uang, semua bisa sekolah," ujar Anwar. 

Siswa tamatan SMA dan SMK akan diberikan dua pilihan, melanjutkan ke perguruan tinggi atau tidak. Apabila siswa tidak melanjutkan kuliah, maka pilihannya adalah bekerja. Nantinya pemerintah daerah akan mempersiapkan keahlian mereka.

Menurut Anwar, pemerintah harus hadir mempersiapkan masyarakat dengan ketrampilan dan keahlian serta menyiapkan pasar kerja. “Masyarakat tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pemerintah harus hadir,” tuturnya. 

Sedangkan siswa yang tidak mau bekerja wajib melanjutkan ke perguruan tinggi. Jika tidak punya biaya, pemerintah daerah akan memfasilitasinya membantu biaya kuliah. "Inilah cara kami untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045, pendidikan merupakan program utama bagi kami,” kata Anwar. 

Sebab, Anwar melanjutkan, untuk mensukseskan Sulawesi Tengah menyongsong visi Indonesia Emas 2045 jawabannya pendidikan. "Tidak ada solusi lain, selain pendidikan, baik itu pendidikan karakter, pendidikan wawasan, pendidikan literasi, dan sebagainya kita persiapkan masyarakat Sulteng menuju itu,” ucapnya. 

Harapan Anwar menyongsong visi Indonesia Emas 2045, rata-rata penduduk di wilayahnya adalah tamatan sekolah menengah atas. Sektor usaha, khususnya usaha mikro kecil dan menengah juga harus tumbuh sebagai pondasi ekonomi rakyat. 

"Saya memimpikan suatu saat, Indonesia ini memiliki teknologi yang maju dari produk anak-anak Indonesia. Ke depan kami ingin anak Indonesia semua yang memegang posisi posisi hebat di Indonesia," ucap Anwar. 

Anwar berpesan kepada Masyarakat Sulawesi Tengah, bahwa Allah tidak akan pernah mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Karena itu, momentum pilkada adalah momentum yang sangat tepat untuk rakyat melakukan perubahan. 

"Manfaatkan Pilkada ini dengan sebaik-baiknya, jangan pernah putus asa. Pilkada adalah bagian memperbaiki keadaan,” ujarnya. 

Dia ingin masyarakat Sulawesi Tengah tetap menjaga persatuan kesatuan kekompakan sebagai sesama anak bangsa dan menghindari politik identitas, politik fitnah yang akan memecah belah persatuan. Semangat nasionalisme adalah mengisi kemerdekaan dengan satu tujuan. “Tidak ada yang bisa menyelamatkan dan membuat bahagia di dunia maupun di akhirat, kecuali ilmu dan pendidikan," kata Anwar. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus