Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

iklan

Beban Puncak Listrik Jawa-Bali Cetak Rekor

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini melakukan inspeksi mendadak memastikan keandalan layanan di Jawa Barat.

16 Oktober 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANDUNG – PT PLN (Persero) memastikan layanan listrik kepada pelanggan andal untuk menyambut pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini melakukan sidak ke unit-unit di Jawa Barat guna mengantisipasi lonjakan konsumsi listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya ingin melihat kesiapan unit-unit yang ada di PLN mengingat konsumsi listrik meningkat dari waktu ke waktu. Kami bersyukur tadi malam beban puncak PLN (di Jawa, Madura dan Bali) telah melewati 28 gigawatt (GW), lebih tinggi dari 2020 dan 2019 sebelum Covid-19," ujar Zulkifli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemulihan ekonomi sudah mulai terasa melalui catatan PLN atas meningkatkan beban puncak listrik Jawa Bali pada Kamis, 14 Oktober 2021 kemarin. Beban puncak mencapai 28.093 megawatt (MW). Angka ini lebih baik dibandingkan 2019 yang sebesar 27.973 MW. Bahkan kondisi yang masih sama-sama pandemi, pada tahun lalu tercatat beban puncak malam hanya 26.737 MW pada Januari silam.

Khusus di Jawa Barat, konsumsi listrik bulan September tercatat tumbuh 6,84 persen dibandingkan September 2020. PLN memperkirakan adanya peningkatan konsumsi listrik diproyeksikan mencapai lebih dari 52.293 GWh pada Desember 2021.

"Kami memastikan seluruh insan PLN siap melayani pelanggan. Apalagi beban puncak terus meningkat dan juga penjualan energi listrik kami meningkat, kami harus siap menyongsong ekonomi Indonesia yang menggeliat dan membaik," kata Zulkifli.

Terlebih lagi, saat ini jumlah pelanggan PLN di Jawa Barat sekitar 15,6 juta pelanggan atau tertinggi di Indonesia. Dari total pelanggan tersebut, sebanyak 14,5 juta adalah rumah tangga, bisnis 679 ribu, sosial 326 ribu, pemerintah 107 ribu, industri 16 ribu dan layanan khusus 3,8 ribu pelanggan.

"Akan sangat sulit untuk melayani pelanggan berjumlah itu apabila tidak menggunakan teknologi. Jadi dalam hal ini kami menggunakan digitalisasi untuk melayani pelanggan kami," ungkap Zulkifli.

Maka dari itu, PLN melakukan transformasi dengan customer focus sebagai salah satu aspirasinya. Melalui PLN Mobile, Zulkifli memastikan semua pelanggan mendapatkan kemudahan menjangkau PLN.

Sejak diluncurkan pada akhir 2020, PLN Mobile sudah diunduh lebih dari 11 juta pelanggan atau berarti rata-rata 1 juta pelanggan per bulan. Dia menargetkan pada Desember 2021 jumlah pengguna PLN Mobile sudah mencapai 15 juta.

"Itu cara paling mudah untuk melayani pelanggan dan meningkatkan bisnis. Orang komplain, cek tagihan, tambah daya, pasang internet lewat situ. Satu genggam kami selesaikan semua permasalahan pelanggan," ujar Zulkifli

Di sisi lain, Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Madura dan Bali, Haryanto WS, memastikan semua pembangkit dalam kondisi prima dan optimal. Saat ini reserve margin Jawa dan Bali bahkan sangat cukup untuk menyambut kedatangan investor untuk berbisnis di Indonesia.

Tak hanya itu, PLN juga siap melayani para pelanggan yang akan melakukan tambah daya. Terlebih di Jawa Barat akan banyak data center di Karawang dan Cikarang.

"Kami memastikan pasokan listrik cukup dan andal untuk menjawab kebutuhan semua pelanggan. Tak hanya andal, tahun depan PLN juga akan mulai menghadirkan listrik berbasis energi bersih untuk menambah pasokan listrik ramah lingkungan," ujar Haryanto.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus