Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wajah Yosi Eka Kurniawati sumringah ketika pembawa acara memanggilnya untuk naik ke panggung dalam acara penghargaan Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2023, Rabu, 30 Agustus 2023. Yosi yang juga pemilik UD Ombak Bersatu atau Ombak Food meraih penghargaan dalam ajang tahunan untuk kategori kuliner.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ombak Food memproduksi beragam makanan kemasan khas Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, sebagai buah tangan. Yosi mengatakan yang khas dari produk buatannya adalah perpaduan cita rasa leluhur. “Kami menyediakan ginger roll, stik plecing kangkung, sari rempah dan minuman khas Kampung Ombak. Semua berasal dari resep leluhur,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain stik plecing kangkung, beberapa produk andalan Ombak Food adalah jaje ragi, stik daun kelor, stik duri ikan, stik buah naga dan lainnya.
Ombak Food berada di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Desa Bonjeruk telah bertransformasi menjadi sebuah desa wisata yang unik dan masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. "Lokasi saya itu di tengah persawahan. Bule-bule itu kan masuk ke desa wisata nanti pasti salah satu tujuannya ke lokasi produksi saya,” kata Yosi.
Para pengunjung dapat melihat langsung proses produksi dan ikut belajar membuat makanan khas Ombak. “Bule-bule itu kadang seminggu 4-5 kali berkunjung ke Desa Wisata Bonjeruk. Paling diminati ginger roll," kata Yosi.
Yosi mengakui kegiatan usahanya terus berkembang dan banyak diminati konsumen. Namun, dia menghadapi tantangan dalam proses perizinan, khususnya dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pelaku usaha UMKM asal Lombok Tengah yang juga menerima penghargaan IEC 2023 di bidang kuliner adalah Cempaka. Kelompok usaha yang dipimpin Maemunah ini, memproduksi aneka olahan keripik tortilla dari jagung, singkong, talas dan sorgum dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.
Maemunah bersama kelompoknya menerapkan mekanisme koperasi, setiap anggota wajib menyetor Rp 220 ribu. Dana yang terkumpul dijadikan modal usaha memproduksi keripik tortilla untuk didistribusikan ke berbagai mitra. Pada awal pemasaran, produk buatan Cempaka hanya tersebar di kawasan Lombok Tengah. Kini produk tortilla sudah dipasarkan ke Kota Mataram dan ke daerah lain.
Kelompok usaha Cempaka, kata Maimunah, mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. “Kami diberikan kemudahan dalam perizinan dan berusaha,” ujarnya.
Pemerintah daerah berperan besar dalam mengembangkan dan mendorong pertumbuhan UMKM di Lombok Tengah. “UMKM itu butuh dukungan tidak hanya finansial tapi juga semangat, mereka butuh support itu untuk didengarkan kendala-kendalanya di lapangan,” kata Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri.
Selama memimpin Lombok Tengah, Lalu Pathul, memberikan perhatian dalam pengembangan UMKM di wilayahnya. Pemerintah, kata dia, aktif memberikan pelatihan wira usaha, pengepakan, merek, kualitas hingga memberikan bantuan mesin. “Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung UMKM,” ujarnya.
Menurut dia, selain mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat, UMKM juga membuka lapangan pekerjaan. Daya serap usaha kecil menengah sangat besar dalam menekan angka pengangguran. “Satu UMKM bisa mempekerjakan sebanyak 20 orang, saat ini ada sekitar 35 ribu UMKM di Lombok Tengah. Artinya ada sekitar 70 ribu tenaga kerja yang terserap di sektor ini,” kata Lalu Pathul.
Kesempatan dan peluang kerja yang begitu besar di sektor UMKM, kata Lalu Pathul, membuat sektor ini harus menjadi andalan daerah. “Mereka mempekerjakan tetangga, kerabat, keluarga karena home industry bisa menghidupi keluarga mereka. Itu yang menjadi harapan kami,” ucapnya.
Dukungan pengembangan UMKM, kata Lalu Pathul, diberikan dalam bentuk kebijakan kemudahan perizinan seperti nomor induk berusaha (NIB), PIRT, dan sertifikat halal. Semua perizinan tersebut diberikan secara gratis agar pelaku usaha kecil menengah dapat fokus pada pengembangan usahanya.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dalam kemudahan berusaha adalah sinkronisasi data pusat dan daerah. Sinkronisasi tentang sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau online single submission (OSS) di pusat dan di Lombok Tengah. Menurut Lalu Pathul, banyak data yang tidak sesuai di lapangan.
Hingga 2022, total UMKM di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 35.767 usaha. Dari jumlah itu, hanya 1.725 industri kecil menengah yang memiliki NIB di OSS per Januari 2023.
Dari 1.800 UMKM yang memiliki sertifikat halal, hanya 115 unit yang terdata di OSS sejak 2018-2020. Adapun usaha yang memiliki PIRT sebanyak 261 per Januari 2023. “Aslinya sudah 2.000 usaha,” kata Lalu Pathul.
Produk domestik regional bruto (PDRB) Lombok Tengah pada saat ini mencapai Rp 12,64 Triliun, naik Rp 620 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 12,02 Triliun. Menurut Lalu Pathul, kontribusi terbesar kepada pertumbuhan ekonomi berasal dari sektor UMKM. “Kami apresiasi UMKM yang terus bergerak membangun Kabupaten Lombok Tengah. Walaupun tidak kelihatan tapi cukup serentak di kabupaten kami,” ucapnya.
Khusus kegiatan usaha kuliner, Lalu Pathul mengakui Lombok Tengah menjadi sentra kuliner dan andalan masyarakat. Beberapa UMKM bahkan telah berhasil mengekspor produk mereka ke negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, membuka peluang ekspansi internasional.
Ombak Food dan Kelompok Usaha Cempaka dari Kabupaten Lombok Tengah meraih penghargaan Indonesia Entrepreneur Challenge 2023.
Pemerintah aktif mendukung pelatihan dan pendidikan bagi UMKM. Kerja sama dengan Alfamart untuk pelatihan adalah salah satu contoh dari upaya ini. Namun, dukungan tidak berhenti pada aspek perizinan dan pelatihan. Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah berkomitmen untuk mendukung partisipasi UMKM dalam berbagai acara dan event lokal dan internasional, termasuk MotoGP. Penyelenggaran kejuaraan internasional di Lombok Tengah memberikan peluang besar bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan.
Selain itu, pemerintah daerah juga berfokus pada pemerataan pembangunan. Mereka sedang mengembangkan desa wisata dan infrastruktur lainnya untuk menciptakan lebih banyak peluang ekonomi di berbagai daerah.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah juga mendirikan Pusat Layanan Usaha Terpadu - Koperasi Usaha Mikro Kecil (PLUT-KUMKM). Tempat ini akan menjadi pusat para UMKM memamerkan dan memasarkan produknya.
Bupati Lalu Pathul berharap kegiatan usaha kecil dan menengah yang terus berkembang dan maju akan mengurangi pengangguran di wilayahnya. Selain itu dia berupaya untuk mengurangi pasokan buruh migran dari daerahnya. “UMKM menjadi jawaban untuk mendorong perekonomian dan mengurangi ketergantuan bekerja di luar negeri,” ucapnya.