Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesuksesan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam menyediakan kereta api angkutan motor gratis (KA Motis) di saat Hari Raya Idul Fitri, membuat layanan ini akan diadakan juga di liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Motis adalah program tahunan pemerintah melalui Kemenhub untuk masyarakat yang mudik beserta dengan motor yang diangkut menggunakan kereta api secara gratis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Yang terbaru tahun ini kita akan mengadakan Motis. Angkutan motor gratis bagi masyarakat yang ingin Natalan dan liburan di daerahnya, mereka bisa membawa motor,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Mohamad Risal Wasal, belum lama ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun tujuan diselenggarakannya Program Motis ini supaya jumlah kendaraan roda dua dan angka kecelakaan di jalan saat mudik Natal dan liburan Tahun Baru dapat ditekan secara signifikan, sehingga tingkat keselamatan meningkat. “Kita berharap pengguna bisa memanfaatkan motis ini untuk mudik dalam rangka Natal dan Tahun Baru. Jumlah angkutannya tidak terlalu banyak karena waktu terlalu dekat.”
Bagi masyarakat yang ingin aman dan nyaman menggunakan kereta api, Risal memberikan tips. Di antaranya, pertama memilih jadwal kereta yang sesuai. “Misalkan kalau arah ke selatan pilih jadwal pagi atau siang hari karena akan disuguhi pemandangan yang indah sekali,” ujarnya.
Kedua, lanjut Risal, masyarakat disarankan untuk datang lebih awal dari jadwal keberangkatan kereta api. Ketiga, gunakan pakaian yang nyaman dan sopan dan jangan pergunakan perhiasan yang terlalu mencolok karena akan memancing terjadinya tindak kejahatan.
Risal memastikan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, DJKA telah menyiapkan beragam antisipasi seperti menyediakan Pos Pengawasan Terpadu dalam rangka melakukan pengawasan penyelenggaraan transportasi serta perjalanan orang dalam negeri dengan transportasi kereta api, melakukan Inspeksi keselamatan bekerjasama dengan BTP, PT.KAI dan KNKT di wilayah perkeretaapian.
Selain itu, DJKA juga melakukan (pengawasan) Rampcheck Sarana dan Rampcheck Standar Pelayanan Minimum (SPM) di wilayah perkeretaapian. Disediakan juga penambahan perjalanan kereta api untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, dengan mengoptimalkan sarana Siap Operasi yang tersedia. “Kami juga mengantisipasi terjadimya gangguan sarana dan prasarana dengan dilakukannya penempatan lokomotif posko, kereta pembangkit, crane serta penempatan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) pada lokasi yang ditentukan, khususnya di daerah rawan bencana,” tutup Risal.