Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Babel Sosialisasi Rekayasa Okulasi Gaharu

Dengan teknologi inokulasi, produksi gaharu dapat direncanakan dan dipercepat melalui induksi jamur pembentuk gaharu pada pohon penghasil gaharu.

25 Januari 2021 | 11.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman saat mengunjungi petani gaharu di Desa Namang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mengunjungi petani gaharu di Desa Namang untuk mensosialisasikan teknik okulasi yang dapat meningkatkan produksi gaharu di masa mendatang, pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prospek untuk meningkatkan produksi gaharu dapat terealisasi dengan ditemukannya teknologi rekayasa produksi gaharu. Dengan teknologi inokulasi, produksi gaharu dapat direncanakan dan dipercepat melalui induksi jamur pembentuk gaharu pada pohon penghasil gaharu. Peningkatan produksi gaharu akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat petani, pengusaha gaharu dan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Erzaldi menyatakan, gaharu akan dikelola di Babel, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi petani maupun masyarakat sekitar. "Hari ini saya bersama pihak perusahaan menemui para petani gaharu untuk mempraktikkan inokulan yang sudah berhasil di Provinsi Bengkulu untuk kita terapkan di sini," ujarnya.

Di Babel sudah banyak petani yang membudidayakan gaharu dengan usia pohon sekitar 20 tahun, sehingga sudah saatnya para petani mendapatkan hasil yang lebih optimal. Oleh karenanya, program bersama antara Persatuan Gaharu Tanaman Rakyat Indonesia (Pegatri) Bangka Belitung dan PT Wangi Gaharu Budi Daya Indonesia yang pabriknya saat ini dalam proses pembangunan di Desa Lubuk, Kabupaten Bangka Tengah, ditargetkan rampung pada bulan ketiga oleh Gubernur Erzaldi.

"Semoga ke depan Pihak PT Wangi Gaharu Budi Daya Indonesia akan terus mensosialisasikan kepada para petani kita, agar produksi gaharu kita lebih optimal," kata Gubernur Erzaldi.

Ditambahkannya, penjualan gaharu tetap harus mendapatkan rekomendasi Pegatri dan Dinas Kehutanan karena gaharu termasuk kategori dilindungi berdasarkan Convention and International Trade In Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).

Sementara itu, Kurnia selaku perwakilan PT Wangi Gaharu Nusantara menyatakan kesiapannya untuk melakukan tahapan yang harus dikerjakan pihak perusahaan hingga tahap berproduksi. Potensi tanaman gaharu sangat menjanjikan, sehingga diperlukan penerapan inokulasi bagi para petani terhadap tanaman pohon gaharu.

"Sesuai arahan Gubernur, di bulan ketiga kami harus sudah berproduksi, maka dalam kurun dua bulan ini kami harus menyelesaikan pembangunan pabrik, sosialisasi kepada petani, dan penyuntikan inokulan," ujar Kurnia.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus