INFO NASIONAL- Musim panen di Jawa Tengah diliputi kekhawatiran bagi para petani. Pasalnya, berbagai komoditas sayuran saat ini harganya anjlok. Seperti diungkapkan petani di Lereng Gunung Merbabu, Sualim.
Menurutnya, dampak pandemi ini mulai terasa bagi petani. Terutama saat musim panen. Sualim mencontohkan, pada musim panen ini harga tomat anjlok hingga Rp 500-Rp 600. “Untuk biaya petik saja sudah nggak nutup. Tomat itu harganya standar Rp 5.000 sebelum pandemi. Tanaman lain seperti kobis, kata Sualim, harganya dikisaran Rp400 perkilonya. Padahal, sebelumnya bisa mencapai Rp 2.500 perkilo," kata Sualim, Jumat (4/9/2020).
Untuk itu, Pemprov Jateng menggelar program Korpri Peduli Petani. Yakni, menghimpun para ASN untuk membeli sayur-sayuran itu dengan harga pantas. Sualim mengatakan, program Korpri Peduli Petani yang dirintis oleh Pemprov Jateng sangat membantu. Dia juga berharap agar kegiatan ini terus berlanjut.
“Saya sangat mendukung, jadi sudah ada kepedulian dari pihak pemerintah terhadap nasib kami. Karena sekarang juga biaya produksinya gede. Program ini sangat membantu, sangat mendukung,” kata Sualim.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan bila langkah memaksimalkan ASN untuk memborong hasil sayur petani ini juga setelah dirinya mendapat keluhan dari petani.
"Saya itu disambati petani, pak ini gimana harga komoditas sayuran hancur. Lalu saya minta ada gerakan dan langsung ditindaklanjuti teman-teman ASN dengan memborong hasil pertanian dengan harga layak," kata Ganjar ditemui di kantornya, Jumat (4/9/2020).
Ganjar menerangkan, para ASN di lingkungan Pemprov Jateng sedang mempraktikkan rasa kemanusiaan dan kecerdasan emosional yang ada. "Saya hanya bilang, yuk ini sayuran petani dibeli bareng-bareng, mereka langsung membuat gerakan yang diinisiasi KORPRI dan pak Sekda. Dan gerakan ini sudah terbiasa, dulu cabai pernah, bawang pernah. Semuanya dilakukan untuk membantu petani," ucapnya.
Sayuran yang diborong oleh ASN Pemprov Jateng disatukan dalam paket yang terbagi menjadi 2. Paket pertama seharga Rp 25.000 berisi Cabai Rawit Merah, Cabai Rawit Kriting, Tomat, Bawang Merah, Kobis dan Labu siam. Kemudian, paket kedua dibanderol seharga Rp 45.000. Isi paket sayur sama namun ditambah telur sebanyak 1 Kilogram.
Ganjar menjelaskan, hingga kini sudah ada lebih dari 2.000 paket yang dipesan oleh ASN Pemprov Jateng. Jumlah itu dipastikan bertambah karena minat ASN membantu petani masih tinggi. "Harapan saya, Kabupaten/Kota juga melakukan ini. Maka saya sudah kirimkan pesan ke Bupati/Wali Kota untuk ikut menggerakkan bareng-bareng, agar semua bisa jalan," katanya.(*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini