Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Kota Bontang akan melanjutkan penurapan sungai di dua titik pada tahun ini. Pertama, di Kelurahan Guntung yang dikerjakan menggunakan anggaran bankeu provinsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua, turap Kelurahan Gunung Telihan yang bersumber dari APBD kota. Panjang turap di Guntung sekira 400 meter, dengan ketinggian 4,5 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sana hanya satu sisi bibir sungai yang dikerjakan karena keterbatasan anggaran. Sebab, fokus sasaran lokasi ialah area yang kerap ada genangan air.
“Lokasi persisnya itu di Sungai Merah,” kata Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum, Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Edi Suprapto.
Adapun dampak pembangunan ini ada sekitar dua rumah warga yang akan dibongkar terlebih dahulu. Namun, Dinas PUPRK akan mendirikannya lagi.
Edi menjelaskan, dampak ini berbeda dengan proyek penurapan sebelumnya, karena ada delapan rumah yang harus direlokasi. "Proyek ini anggarannya Rp25,1 miliar," ujarnya.
Sementara pembangunan turap di Gunung Telihan menyasar sekitar Kampung Masdarling. Anggarannya mencapai Rp19,4 miliar, dengan panjang turap sekitar 300 meter.
Dinas PUPRK memilih area hulu untuk pengerjaan kali ini karena melihat kesiapan lahan. “Jika di area hilir, maka masih banyak area permukiman. Jadi, kami cari lokasi yang bisa dulu,” ujar Edi.
Dua turap ini nantinya tidak ada konstruksi jalur inspeksi, karena anggarannya hanya cukup untuk penurapan. Proses lelang pun belum bisa ditargetkan kapan dokumen itu diserahkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP), terkhusus pengerjaan fisik. “Nanti mendekati baru kami ajukan,” kata dia.
Tujuan penurapan ini adalah untuk penanganan banjir sesuai visi-misi kepala daerah. Saat ini lelang pengawasan teknis keduanya sudah dibuka. Khusus penurapan di Guntung dianggarkan Rp1 miliar dan Gunung Telihan Rp815 juta.
Tahun lalu ada proyek penurapan dengan pagu anggaran Rp26,5 miliar, dengan menyasar di area sungai Gunung Elai dan Api-Api. Kemudian di DAS Guntung digelontorkan sebanyak Rp1,5 miliar.