Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vaksinasi telah berjalan selama hampir satu tahun di Indonesia. Selama itu, pemerintah dianggap telah berhasil dengan menggandeng beberapa elemen masyarakat yang turut terlibat di dalamnya. Meski demikian, keberhasilan vaksinasi tidak bisa dicapai hanya dengan memastikan ketersediaan stok vaksin. Distribusi yang baik dan konsistensi dalam pencapaian target juga menentukan indikator keberhasilan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti yang telah disinggung pada paragraf sebelumnya, konsistensi dalam menjalankan program vaksinasi Covid-19 ini juga takkan berhasil jika tidak melibatkan pemangku kepentingan terkait, baik dari unsur kesehatan maupun non-kesehatan. Keterlibatan ini meliputi usaha optimal dan gotong royong dari semua pihak, terutama TNI, Polri, pemerintah daerah, Kementerian Kesehatan, BIN, BUMN, organisasi keagamaan dan sosial, serta pihak swasta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Daerah sebagai salah satu pihak terkait, memiliki peran penting dalam menyukseskan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 melalui penyediaan anggaran melalui APBD. Dalam pelaksanaan vaksinasi, Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota juga dapat memberikan dukungan berupa penyediaan tenaga kesehatan, tempat vaksinasi, logistik atau transportasi, gudang dan alat penyimpanan vaksin termasuk buffer persediaan, keamanan, sosialisasi, termasuk menggerakkan masyarakat.
Selain itu, Pemda diharapkan terus mengoptimalkan penanganan Covid-19 sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat, untuk memastikan keterpaduan program dan kegiatan penanganan Covid-19 sampai pada level pemerintahan terdepan, yaitu desa dan kelurahan. Pemda pun diharapkan mampu mengoptimalkan pengawasan penggunaan anggaran penanganan Covid-19, agar akuntabel dan tepat sasaran.
Kemenkes sendiri telah menargetkan vaksinasi lengkap untuk 208,2 juta warga akan dicapai pada Maret atau April tahun depan. Sedangkan untuk penyuntikan dosis pertama sudah mencakup lebih dari 143 juta warga atau 70 persen dari target 208,2 juta yang harus dicapai di akhir Januari tahun 2022.
Namun, sebagian masyarakat masih belum memahami manfaat vaksin bagi kepentingan bersama ini. Cara terbaik untuk memberikan kesadaran dan menghilangkan keraguan masyarakat adalah dengan memberikan contoh langsung oleh pimpinan dan tokoh masyarakat. Karena program vaksinasi demi kepentingan bersama, dan berdampak luas bagi pemulihan ekonomi nasional.
Masih membahas latar belakang tersebut, diskusi Tempo bertajuk “Pahlawan Vaksin” yang dimulai dari tanggal 28 Desember, kini memasuki hari kedua. Tujuan diadakannya diskusi ini pun masih sama, yakni memberikan informasi kepada masyarakat luas seputar program vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu upaya penting dalam mengurangi laju penyebaran virus. Peningkatan kesadaran publik akan program vaksinasi sangat penting dalam rangka upaya membangun kekebalan, serta memperkuat sinergi para pihak dalam pendistribusian vaksin di Indonesia.
Diskusi ini akan dilakukan secara daring dan akan menjadi forum penting untuk bersama-sama mempercepat tercapainya target vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Webinar ini akan dilaksanakan pada Rabu, 29 Desember 2021 dengan durasi 2 jam.
Selain itu, diskusi ini juga akan mengundang Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian selaku keynote speech, serta sejumlah narasumber lain, di antaranya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, Bupati Kabupaten Kediri Hanindhito Himawan Pramana, dan Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin.
Jadilah saksi pentingnya peranan dan perjalanan vaksinasi Covid-19 di Indonesia hanya di diskusi “Pahlawan Vaksin” yang dapat kalian saksikan selengkapnya hanya di Facebook Tempo Media dan YouTube Tempo.co. (*)