Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO OTOMOTIF - BOOM! Fenomena mengejutkan mengawali manisnya tahun baru 2020. Memasuki tahun dengan angka cantik ini tampaknya tidak memberikan kesan cantik juga terhadap kehidupan manusia di dunia ini. Gonjang-ganjing kondisi kehidupan sangat terasa, ya benar ini semua karena adanya COVID-19. Tahun ini benar-benar berbeda, semua yang biasa saja dilakukan sebelum adanya COVID-19, kini menjadi tidak biasa. Penyakit ganas yang menyebar di seluruh penjuru dunia ini benar-benar membuat warga dunia mati harapan. Rakyat, bahkan pemerintah dibuat pusing dengan penyebaran COVID-19 yang pesat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ganasnya Corona Virus mampu merenggut ribuan jiwa dalam waktu yang singkat. Tak cukup dengan itu, COVID-19 memporak porandakan tatanan perekonomian dunia. Bagaimana tidak? Tingkat penyebaran COVID-19 yang sangat cepat membuat pemerintah mengambil langkah sigap dengan memberlakukan PSBB, masyarakat dipukul mundur untuk tetap di rumah saja demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Hal itu berimbas buruk terhadap perekonomian masyarakat. Penjual yang biasanya berdagang dengan cara membuka dagangannya di toko, harus menelan pahit, toko pun ditutup. Banyak pengusaha yang gulung tikar. Benar-benar seperti mimpi buruk. Tiap sudut kota terlihat sangat sepi, bagaikan kota hantu. Mungkin COVID-19 bisa dikatakan sebagai zombie.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga bulan lebih seluruh kegiatan yang awalnya dilakukan secara normal di luar rumah, terpaksa harus dilakukan di dalam rumah. Pemerintah pun gencar memberikan himbauan untuk tetap menjaga kebersihan dan selalu tetap sehat. Misalnya rajin mencuci tangan, wajib menggunakan masker bila keluar rumah. Melihat lumpuhnya perekonomian masyarakatnya, pemerintah Indonesia mulai memberi kelonggaran kepada rakyatnya untuk mulai beraktifitas di luar rumah. Terhitung sejak tanggal 1 Juni 2020, pemerintah mencabut pemberlakuan PSBB. Yap, inilah yang disebut “New Normal”! Tatanan kehidupan mulai berubah, bergeser menjadi serba higienis. Tentu, itu semua untuk mencegah adanya penularan COVID-19. Kehidupan normal kini terlahir kembali dengan konteks yang berbeda. Seluruh orang yang keluar rumah wajib menggunakan masker, membawa hand sanitizer, maupun tisu basah. Ritual yang sebelumnya kurang diperhatikan, kini menjadi sebuah ritual yang sesungguhnya. Ya, keluar rumah selalu pakai masker.
Kehidupan new normal sudah berjalan kurang lebih 3 bulan. Perekonomian mulai bangkit kembali perlahan. Masyarakat mulai merasa sedikit bisa bernapas dengan kebijakan yang demikian. Masyarakat Indonesia pun bisa sedikit leluasa untuk bepergian ke luar rumah. Namun pertanyaan penting yang perlu diperhatikan. Bila keluar rumah saat new normal, lebih baik menggunakan kendaraan apa untuk menjamin kesehatan kita? Kendaraan umum atau kendaraan pribadi? Yuk coba deh kita ulas satu per satu dan cari jawabannya.
Nah, kalian tim mana nih?
Kendaraan Umum
Mari kita lihat beberapa jenis kendaraan umum yang sering dipakai dalam kota saja. Di antaranya ada bis kota, angkutan umum, becak, ojek dan lain sebagainya. Istilah yang disematkan kepada kendaraan tersebut yakni umum, artinya kendaraan tersebut dipakai oleh umum, banyak orang. Sudah pasti yang menggunakan kendaraan umum berasal dari berbagai daerah. Kendaraan umum yang secara gamblang dapat dikatakan yakni kendaraan bekas banyak orang sudah pasti tidak bisa dijamin kebersihannya.
Seperti yang sering kita lihat bersama bila menggunakan kendaraan umum, misalnya saja menggunakan bis, mulai dari tempat duduknya, sandarannya, kaca, gorden, bahkan lantainya dipenuhi banyak debu, tak jarang juga memunculkan bau yang kurang sedap menandakan sudah terlalu banyak kuman yang menempel. Bila melihat dari sisi seperti ini, apakah bisa menjamin kesehatan kita sebagai penumpang? Bila kita sebagai penumpang, kita harus duduk di tempat duduk yang kondisinya seperti itu, tentu kita perlu berpikir dua kali mengingat ganasnya COVID-19 yang menyebar salah satunya karena kebersihan tidak terjaga.
Mari kita melihat dari sisi lain. Penumpang yang menggunakan bis tersebut tentu berasal dari berbagai daerah, apalagi bila bis tersebut adalah bis lintas provinsi, jelas sudah penumpangnya berasal dari berbagai macam daerah. Jumlah penumpang yang banyak membuat social distancing gagal diterapkan. Sekali lagi, apakah kondisi seperti ini bisa menjamin kesehatan kita? Mengingat penyebaran COVID-19 kini sudah merajalela ke berbagai daerah di Indonesia, belum lagi kita sebagai penumpang tidak mengetahui riwayat perjalanan penumpang lainnya, apakah benar penumpang lainnya dalam kondisi sehat dan tidak berasal dari daerah zona merah penyebaran COVID-19? Tentu tingkatannya sangat lemah untuk bisa kita ketahui secara langsung. Oke kita berbicara dari sisi lainnya lagi.
Kendaraan umum tentu dipenuhi banyak orang, apalagi kendaraan bis. Tidak menutup kemungkinan penumpang tidak menggunakan masker di dalam bis tersebut. Mereka bebas berbicara, batuk, meludah sembarangan meski di dalam bisa. Sekali lagi, tanpa menggunakan masker. Hal itu tentu mengkhawatirkan kita sebagai penumpang. Kita tidak mengetahui kondisi kesehatan penumpang tersebut, udara yang keluar dari mulutnya tidak tersaring oleh masker, otomatis virus-virus dari mulutnya bisa bebas menyebar dalam bis tersebut. Apalagi bila penumpang tersebut terinfeksi COVID-19, tentu udara dalam bis tersebut sudah tercemar olehnya. Mengingat bahwa salah satu penyebaran COVID-19 melalui udara. Kita sebagai penumpang yang berada dalam ruang yang sama yakni dalam satu bis yang sama, turut menghirup udara yang sama, beresiko besar tertular COVID-19. Kendaraan umum pun tidak bisa menjangkau lokasi terpencil, sehingga harus berganti kendaraan lain untuk bisa sampai ke lokasi tujuan.
Namun ada satu sisi positif menggunakan kendaraan umum. Harganya cukup murah, kita bisa bepergian kemana-kemana hanya dengan budget rendah. Sekali lagi, tapi apakah bisa menjamin kesehatan kita dari COVID-19? Ingat, sekali terkena COVID-19, nyawa menjadi ancamannya yakni harta yang berharga dari apapun.
Kendaraan Pribadi
Tampaknya ini menjadi solusi bagi kita yang ingin bepergian dalam masa new normal ini. Kok bisa? Mari kita lihat dari sisi kebersihan, kendaraan pribadi yang tentu saja dinaiki oleh pribadi terbatas untuk diri sendiri, dan keluarga tentu saja kebersihannya bisa tetap terjaga karena sedikit kotoran bisa terkontrol dengan baik oleh kita pribadi misalkan saja mobil.
Kita bisa dengan rutin membersihkan mobil selepas berkendara sehingga kebersihannya tetap terjaga, dengan begitu resiko tertular COVID-19 sangat minim karena kondisi kendaraan yang bersih. Berbicara dari segi jumlah penumpang, kendaraan pribadi hanya terbatas pada penggunaan pribadi saja yakni keluarga. Sehingga kita bisa mengetahui secara langsung kondisi kesehatan keluarga kita masing-masing, dengan begitu kita mampu memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan tidak kontak dengan banyak orang yang tidak diketahui kondisi kesehatannya. Meskipun tidak menggunakan masker di dalam mobil, tentu tak masalah karena keluarga kita bebas dari COVID-19. Di sisi lain, bila menggunakan mobil tentu kita bisa menahan udara luar untuk tidak masuk ke dalam mobil, sehingga udara dalam mobil benar-benar steril. Tak ada lagi kata was-was bila bepergian menggunakan kendaraan pribadi saat new normal seperti ini. Mungkin biaya yang harus dikeluarkan bila berkendara menggunakan kendaraan pribadi, cukup mahal karena harus membeli bahan bakarnya dan melakukan perawatan rutin. Tapi ini akan sebanding dengan kesehatan kita, terbebas dari COVID-19. Kendaraan pribadi juga lebih efisien penggunaannya, menghemat waktu bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa harus berganti-ganti kendaraan layaknya kendaraan umum. Lebih baik mencegah daripada mengobati, sepakat?
Review Mitsubishi Xpander MY20
Pilihan ada di tangan kita, berkendara menggunakan kendaraan umum atau pribadi. Bila berbicara mengenai kendaraan pribadi, ada untungnya bila sedikit membahas lebih dalam kendaraan pribadi yang aman dan nyaman digunakan saat berkendara di era new normal seperti ini. Mitsubishi Xpander MY20, yap mobil kebanggaan Mitsubishi Motor! Desain mobil ini memang terlihat mewah, sporty, kecanggihannya sudah tidak perlu diragukan lagi.
Mobil ini dilengkapi dengan parking sensor yang mampu memberikan peringatan saat parkir bila akan menabrak sesuatu di belakangnya. Tentu ini sangat membantu kita yang masih belum liahi memarkirkan mobil dengan baik. Mobil ini juga dilengkapi dengan lampu LED pada bagian head lamp nya, yang sinarnya mampu menjangkau lebih luas lagi. Dari segi keamanan juga dilengkapi fitur “Rear Window Defogger” yakni memberi keselamatan saat kondisi kabut maupun berembun. Harganya berapa? Tenang, Xpander MY20 masih bisa terjangkau dengan mudah, hanya berkisar 200 jutaan kita bisa mendapatkan mobil super duper ini. Yakin kamu gak mau? Tentu saja Xpander MY20 ini kendaraan pribadi yang tepat digunakan berkendara saat new normal. Bersiap adventure bersama keluarga!(*)
“Artikel ini diikutsertakan dalam lomba menulis blog DBP Academy x Tempo Blogger Writing Competition.”
Penulis: Darma Anggar Puteri