Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DIBENTUKNYA Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto melahirkan pertanyaan: apakah perusahaan-perusahaan negara yang dipisah dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara lalu bernaung di bawah lembaga baru itu akan menjadi lebih profesional, transparan, dan lepas dari intervensi politik? Atau bahaya baru justru mengancam: terlalu agresif mencari investasi dengan menggadaikan aset, Danantara bisa membenamkan Indonesia dalam kubangan utang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Artikel ini dikoreksi pada Senin, 13 November 2024 pukul 11.05 untuk akurasi data.