Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PLN dan Kementerian ESDM Pastikan Efektivitas Pasokan Batu Bara

Kontrak pengadaan batu bara diubah dari jangka pendek dan berisiko menjadi jangka panjang.

8 Januari 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bahan bakar batu bara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PT PLN (Persero) bersama dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Eenergi dan Sumber Daya Mineral memastikan efektivitas (enforcement) dalam penyediaan dan pengiriman batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik nasional. Langkah ini menjadi salah satu solusi dalam pengamanan pasokan (security of supply) batu bara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Efektivitas meliputi data realisasi volume dan setiap tahapan pengiriman pasokan batu bara ke pembangkit listrik, mulai dari lokasi tambang, loading, hingga penerimaan di setiap pembangkit secara spesifik. Semua kegiatan real time akan terpantau dan terintegrasi dalam sistem digital di Ditjen Minerba melalui notifikasi early warning system secara otomatis kepada pemasok dengan cepat dan tepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan strategi ini untuk meningkatkan efektivitas pengiriman batu bara sesuai domestic market obligation atau DMO kepada pemasok yang terpantau per hari. “Dengan adanya pemantauan berbasis pada realisasi pasokan dari para mitra pengusaha tambang ini diharapkan dapat membantu mengamankan pasokan batu bara ke PLN,” ujarnya, Jumat, 14 Januari 2022.

Darmawan mengapresiasi pemerintah yang menetapkan kebijakan korektif apabila terjadi kendala pasokan batu bara ke pembangkit. Dengan langkah ini, perseroan optimistis keandalan pasokan batu bara bagi PLN bakal lebih terjamin.

Dia berharap melalui kolaborasi ini langkah korektif dapat dilakukan secara langsung dalam penyelesaian pada titik krusial, yaitu ketersediaan pasokan dan moda transportasi di loading port. "Kami melakukan berbagai langkah extra ordinary. Dengan dukungan pemerintah masalah pasokan terselesaikan dan dipastikan tidak ada pemadaman akibat krisis pasokan batu bara untuk PLTU," kata Darmawan.

PLN, kata dia, terus meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan para pemasok batu bara, pengusaha kapal melalui INSA (Indonesian National Shipowners Association) dan stakeholder lain. Langkah ini dilakukan secara intens untuk memastikan realisasi penugasan dari Kementerian Energi dapat terlaksana dan terkirim sesuai jadwal yang dibutuhkan.

Darmawan memastikan melalui koordinasi intensif, efektivitas pasokan dapat dipastikan ke tiap pembangkit. Selain itu, dengan koordinasi bersama para penyedia alat angkut, kekurangan vessel dan tongkang dapat terpenuhi. "Dari hanya 112 vessel shipment dan 560 tongkang shipment, sekarang tersedia 130 vessel shipment dan 771 tongkang untuk mengangkut volume 16,2 juta metrik ton,” ujarnya.

Dengan adanya kecukupan volume batu bara, kesiapan pengiriman dan penetapan line-up seluruh pengiriman di masing-masing PLTU, hari operasi (HOP) seluruh pembangkit dan IPP dalam kondisi aman. HOP rata-rata pembangkit kinta mencapai 15-20 hari pada akhir Januari 2022 dan seterusnya secara berkesinambungan.

Selain, kata Darmawan, PLN merombak tata kelola perjanjian jual-beli batu bara (PJBB) dari jangka pendek, fleksibel, dan berisiko menjadi bersifat fixed jangka panjang dan terpantau secara melekat.

Menurut Darmawan, kontrak jangka panjang dilakukan dengan perusahaan tambang yang memiliki kredibilitas sebagai pemasok sesuai dengan kualitas (spesifikasi) dan volume yang dibutuhkan PLN. “Sehingga ketidakpastian kontrak yang awalnya berimbas pada masalah fluktuasi pasokan di lapangan, ke depan tidak terulang," tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus