Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Omicron Meluas di India

Presiden Kazakstan Kassym-Jomart Tokayev memerintahkan tentara dan polisi menembak mati para perusuh. Omicron meluas di India.

8 Januari 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sebuah mobil dan gedung kantor walikota yang dibakar selama protes di Almaty, Kazakhstan 6 Januari 2022. REUTERS/Pavel Mikheyev

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Presiden Kazakstan memerintahkan tentara menembak mati para perusuh.

  • Kerusuhan di Kazakstan dipicu kenaikan harga gas.

  • India dilanda gelombang ketiga pandemi Covid-19 akibat varian virus Omicron.

Kazakstan

Rusuh Setelah Kenaikan Harga Gas

PRESIDEN Kazakstan Kassym-Jomart Tokayev memerintahkan petugas keamanan menembak orang-orang yang terlibat kerusuhan dalam unjuk rasa besar di negeri itu pada Jumat, 7 Januari lalu. "Saya telah memberikan perintah kepada penegak hukum dan tentara untuk menembak mati tanpa peringatan," kata Tokayev seperti dikutip AP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Puluhan orang, termasuk 18 petugas keamanan, terbunuh dalam unjuk rasa terbesar sejak negeri itu merdeka 30 tahun lalu tersebut. Kementerian Dalam Negeri melaporkan petugas keamanan menembak mati 26 demonstran. Sebanyak 26 orang cedera dan lebih dari 3.800 lainnya ditahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Protes itu dipicu kenaikan harga elpiji. Sejak Januari 2019, pemerintah mencabut subsidi gas dan menyerahkan harganya ke pasar bebas. Pada Ahad, 2 Januari lalu, demonstrasi pecah di Almaty, kota terbesar di negeri itu, ketika harga gas naik dari 55 tenge (Rp 1.817) menjadi 65 tenge (Rp 2.148) per liter. Demonstrasi kemudian meluas ke soal ketidakpuasan terhadap Nursultan Nazarbayev, presiden sebelumnya yang berkuasa selama lebih dari tiga dekade; oligarki; dan kesenjangan ekonomi.

Presiden Tokayev mengumumkan keadaan darurat di Almaty pada Rabu, 5 Januari lalu. Kabinet pimpinan Perdana Menteri Askar Mamin mengundurkan diri pada hari yang sama. Tokayev menuduh "aktor asing" dan "media independen" turut memanaskan keadaan. Dia kemudian meminta bantuan Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer Eurasia yang beranggotakan Rusia, Kazakstan, dan sejumlah negara bekas Uni Soviet lain. Sebanyak 2.500 tentara CSTO telah tiba di Almaty dalam misi perdamaian.


India

Dilanda Gelombang Kasus Omicron

INDIA dilanda gelombang ketiga pandemi Covid-19. Kali ini pemicunya varian virus Omicron. Pada Kamis, 6 Januari lalu, pemerintah melaporkan lebih dari 3.000 infeksi Omicron di dua kota terbesar, Ibu Kota New Delhi dan kota bisnis Mumbai di Negara Bagian Maharashtra. Menteri Kesehatan Delhi, Satyendar Jain, menyatakan 81 persen sampel yang diperiksa di kota itu menunjukkan hasil positif Omicron. Dua kota itu memberlakukan kembali jam malam dan memperketat protokol kesehatan.

Jumlah kasus harian Covid-19 di India melonjak belakangan ini, dari sekitar 6.000 per hari pada Desember 2021 menjadi 117.100 pada 6 Januari lalu. Rata-rata 300 orang meninggal dalam sepekan terakhir karena corona.

Pekerja medis merawat pasien Covid-19 di dalam pusat perawatan kompleks olahraga di New Delhi, India, 5 Januari 2022 . REUTERS/Adnan Abidi

Perhimpunan Dokter Negara Bagian Maharashtra melaporkan 338 dokter di negara bagian itu terjangkit Covid-19 dalam empat hari terakhir. Negeri itu sedang mempercepat vaksinasi. Sebanyak 62,2 persen penduduknya sudah mendapat vaksin dosis pertama dan 44,5 persen menerima dosis penuh per Rabu, 5 Januari lalu.

Gugus tugas Covid-19 di Maharashtra mencatat, dari peningkatan jumlah kasus dalam tiga pekan terakhir, masa demam pasien Omicron lebih pendek daripada pasien varian Delta. Adapun hasil pemeriksaan dengan pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT scan) menunjukkan kondisi normal pada kebanyakan paru-paru pasien.

Situasi ini mungkin akan mempengaruhi kelanjutan kampanye pemilihan umum yang sudah dimulai. Uttar Pradesh dan Uttarakhand akan menggelar pemilihan pada Februari mendatang.

Perdana Menteri India Narendra Modi dan partainya, Bharatiya Janata Party, tampaknya akan berusaha mempertahankan kekuasaan di dua negara bagian itu. Namun komisi pemilihan umum telah membatalkan kampanye di sana pada Kamis, 6 Januari lalu. "Karena kekhawatiran akan makin banyak kasus Covid-19, semua pawai partai dibatalkan," tutur Ashok Singh, juru bicara partai oposisi Kongres Nasional India, kepada AFP

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus