Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PLN Tambah Dua Pembangkit Perkuat Dukung G20

Pembangunan PLTS Hybrid Nusa Penida dan relokasi PLTG Grati ke Pesanggaran akan memperkuat keandalan listrik Bali.

19 Februari 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo berbincang bersama Gubernur Bali Wayan Koster usai melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida dan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati ke Pesanggaran, Bali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dan Gubernur Bali Wayan Koster melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida dan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati ke Pesanggaran, Bali. Penambahan dua pembangkit ini bakal meningkatkan keandalan pasokan listrik Bali untuk mensukseskan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedua proyek menjadi salah satu showcase kepada dunia PLN siap mengawal transisi energi Indonesia menuju era energi baru dan terbarukan (EBT).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peletakan batu pertama disaksikan Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Ade T Sutiawarman dan Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Pol I Putu Jayan Danu Putra di Pesanggaran, Bali.

Darmawan mengatakan kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia. Oleh karena itu, perseroan harus melakukan persiapan yang matang, terutama dari sisi pembangkit hingga transmisi, sampai ke venue acara.

Saat ini total daya mampu kelistrikan Bali sebesar 1.322 megawatt (MW). Dengan perkiraan beban puncak saat KTT G20 sebesar 970 MW dengan cadangan sebesar 341,1 MW atau 25,9 persen.

Darmawan memperkirakan permintaan listrik akan naik dari 770 MW menjadi 970 MW pada saat KTT G20. “Sistem aman, tapi belum benar-benar aman untuk itu arahan Pak Gubernur kami tambah relokasi dua unit PLTG berkapasitas total 200 MW dan PLTS Hybrid berkapasitas 3,5 MW. Kami berharap dengan kehadiran dua pembangkit ini bakal makin memperkuat pasokan listrik Bali," ujarnya.

PLTS Hybrid Nusa Penida akan dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektare milik PT Indonesia Power di Desa Suana, Nusa Penida, Klungkung, Bali. Dengan hadirnya PLTS Hybrid ini nantinya akan turut menurunkan emisi karbon sebesar 3.200 ton CO2 per tahun.

Saat ini, PLTS Hybrid Nusa Penida sudah dalam proses pelelangan umum EPC dan telah memasuki tahap penandatanganan kontrak. Proyek berkapasitas 3,5 MW ini direncanakan beroperasi komersial pada Oktober 2022.

Sedangkan proses pekerjaan relokasi PLTG Grati Blok 1 dengan kapasitas 2 X 100 MW ke Pesanggaran direncanakan selesai pada Oktober 2022 untuk unit pertama dan unit kedua pada 2023. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 1,9 ha milik Pemda Bali dan milik Indonesia Power. Adapun saat ini progres pekerjaan relokasi tersebut dalam tahap site preparation dan siap dilakukan erection.

Darmawan menjelaskan kedua pembangkit ini masuk ke dalam program PLN untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan dan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM). "Program ini juga dilaksanakan untuk mendukung target pemerintah perihal bauran energi terbarukan yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025," kata dia.

Darmawan mengapresiasi dukungan dan kerja sama yang dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Bali sehingga proses relokasi dan pembangunan pembangkit dapat terealisasi. “Proyek ini tidak mungkin terlaksana kalau ini hanyalah inisatifnya dari PLN. Inisatif dari Pak Gubernur Bali dan kami hanya menjalankan,” ucapnya.

Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi PLN yang memperkuat listrik Pulau Dewata dengan energi ramah lingkungan. Dia berharap semua pembangkit listrik di Bali yang menggunakan bahan bakar fosil batu bara segera ditranformasi menggunakan energi bersih. “Akan membuat udara bersih. Salah satu sumber polusinya adalah bahan bakar fosil, maka itu hal yang utama adalah pembangkit harus menggunakan energi bersih,” tuturnya.

Pada KTT G20 di Bali, lanjut dia, Presiden sudah meng endorse tiga fokus tema, pertama arsitektur kesehatan, kedua teknologi digital, dan ketiga transisi energi bersih. “Sehingga Pak Presiden mendorong dalam G20 ada showcase tentang energi bersih, maka terima kasih PLN melakukan relokasi ini, dan ini harus dengan time table yang sangat ketat,” kata Koster.

Selain penerangan jalan umum, selama KTT G20 akan menggunakan kendaraan listrik. “Juga diwarnai sejumlah kegiatan terkait dengan energi bersih,” ujarnya.

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus